
Jakarta (Riaunews.com) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, berencana memberikan nama salah satu jalan di Kota Jakarta dengan nama tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
Wacana ini mendapat penolakan dari ulama muda, Nahdatul Ulama (NU), Ustaz Hilmi Firdaus.
“Saya menolak nama tokoh sekuler ini dijadikan nama jalan di Jakarta” ujar ustad Hilmi di Twitter-nya, Sabtu (16/10/2021).
Ustad Hilmi mengatakan bahwa Mustafa Kemal dikenal kejam kepada syariat Islam. Semasa kepemimpinannya, dia merubah syariat islam di Turki menjadi sekuler.
“Orang ini sangat dibenci muslimin karena seorang diktator, merubah masjid jadi museum, menutup sekolah-sekolah agama, mengganti adzan, melarang jilbab dll. Tidak adakah tokoh lain ? Mohon hargai perasaan ummat Islam,” tuturnya.
Sy menolak nama tokoh sekuler ini dijadikan nama jln di Jkrta. Org ini sgt dibenci muslimin krn seorg diktator, merubah masjid jd museum, menutup skolah2 agama, mengganti adzan, melarang jilbab dll. Tdk adakah tokoh lain ? Mhn hargai perasaan ummat Islam🙏https://t.co/EXUmirJ8EL
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) October 16, 2021
Duta Besar Republik Indonesia di Ankara, Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya akan meminta komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan nama jalanMustafa Kemal Ataturk
Iqbal mengatakan, bahwa pihaknya mengaku sudah memberikan data terkait karakter hingga panjang jalan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Melalui Wakil Gubernur pada saat itu, sudah mengalokasikan salah satu jalan di daerah Menteng. Itu yang nantinya akan diberikan nama founding father Turki,” ujarnya.
Sejauh ini, katanya, Pemprov DKI dan KBRI Ankara masih menunggu kepastian nama yang akan digunakan sebagai jalan.
“Mustafa Kemal Ataturk pendiri bangsa Turki. Attaturk sendiri artinya bapak bangsa Turki,” terangnya.
Menurut Iqbal, peresmian jalan itu kemungkinan akan dilakukan saat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengunjungi Indonesia pada 2022 mendatang.***