Minggu, 13 Oktober 2024

Viral, Pasutri Lansia di Karawang Mengaku Sebagai Imam Mahdi

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Pasutri lansia yang mengaku sebagai Imam Mahdi dari Karawang.

Jakarta (Riaunews.com)- Seorang pria lansia yang mengaku sebagai Imam Mahdi ramai di media sosial. Dalam video yang beredar, nampak seorang pria berpeci hitam duduk di samping seorang perempuan. Tak disangka, perempuan itu juga menyebut dirinya sebagai Ratu Adil.

Lantas, siapa sosok keduanya? Mengapa mereka melakukan hal tersebut? Berikut penjelasannya sebagaimana diberitakan detikJabar.

Awal Viral Imam Mahdi di Karawang
Video viral Imam Mahdi direkam di Hutan Kutatandingan, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, bikin heboh pada akhir bulan lalu, yakni 30 November 2022.

Terlihat sosok perempuan dan pria paruh baya yang mengaku sebagai Ratu Adil dan Imam Mahdi dari Republik Kutatandingan Dunia.

“Ini Imam Mahdi, yang sanggup mengamankan seluruh bencana, dan kalau mencari Imam Mahdi sudah tiba ada di Kutatandingan Karawang,” ucap seorang pria yang dikutip dalam video yang diunggah akun TikTok @agungpermna423.

Di belakang kedua lansia tersebut, terdapat spanduk bertulisan ‘Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kutatandingan Dunia – Jawa Barat’. Ada pula seorang wanita lansia lainnya yang memegang bendera.

Rekaman video tersebut beralamat di Karawang, Jawa Barat. Namun, kedua pelaku bukan warga Karawang, melainkan warga pelintas yang menggarap lahan di wilayah tersebut.

“Ini pelakunya orang Purwakarta kang, jadi dia menggarap lahan Perhutani di Kutatandingan itu, kalau gak salah sudah sekitar 5 tahunan, karena dia punya garapan seluas 1 hektare setahu saya,” ucap Ketua RT setempat, Kohar, dikutip detikcom, Sabtu (3/12/2022).

Dilansir detikJabar, pria dan wanita yang mengaku sebagai Imam Mahdi dan Ratu Adil tersebut adalah pasangan suami istri asal Purwakarta, Jawa Barat. Kepala Desa Mulyasejati Jumadi membenarkan hal tersebut.

“Dia mah orang Purwakarta kang, suami-istri itu, yang bapak-bapak nama Rosid yang mengaku Imam Mahdi itu. Tapi kalau istrinya saya nggak kenal,” kata Jumadi.

Ia juga mengatakan bahwa rumah yang disebut sebagai Saung Agung Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kutatandingan Dunia Jawa Barat itu, kini sudah kosong.

“Sudah sebulan katanya itu kosong, tapi pas kemarin dicek ke sana memang kosong, kayak yang sudah lama ditinggalkan,” ucap Jumadi.

“Kami sudah cek itu kemarin, memang di Kampung Cikeruh, Dusun Liosari, itu hanya sedikit warga yang tinggal. Kebanyakan hanya bermalam atau bermukim di saung karena di sana sudah termasuk wilayah hutan,” tambahnya.

Dikenal Sebagai Paranormal
Pria dan wanita yang mengaku sebagai Imam Mahdi dan Ratu Adil dari Saung Agung Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kutatandingan Dunia Jawa Barat, ternyata paranormal. Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Acep Jamhuri memastikan jika keduanya tidak mempunyai pengikut atau jamaah.

“Sudah dipastikan nggak ada pengikut yah. Tapi katanya dia bikin rumah itu juga banyak yang datang ke sana jadi tempat penanyaan (paranormal),” kata Acep, seperti dilansir detikJabar, Sabtu (3/12/2022).

Alamat Palsu
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan jika rumah yang digunakan pasangan lansia itu adalah alamat palsu. Selain itu, pasangan perempuan dan pria paruh baya itu hingga saat ini belum terdeteksi. Ia juga menegaskan video itu merupakan provokasi.

“Belum. Itu kontennya provokasi dan menggunakan alamat palsu. Lagi kita dalami alamatnya, karena alamat itu tidak benar,” kata Ibrahim.

Dugaan Motif: Iseng
Motif sementara dari pasangan viral yang mengaku sebagai Imam Mahdi dan Ratu Adil di Karawang hanya iseng. Berdasarkan laporan Muspika Ciampel, tidak ada aktivitas jamaah maupun para pengikut selama keduanya tinggal di rumah tersebut.

“Saya menilai itu cuma iseng, kalau dibilang gangguan jiwa juga nggak mungkin, karena informasinya yang mengunggah video itu di YouTube kan Rosid (pelaku yang mengaku Imam Mahdi) sendiri,” ucap Ketua MUI Karawang KH Tajudin, dikutip detikcom, Sabtu (3/12/2022).

“Kemarin kan sudah ditinjau ke sana, jadi memang orangnya nggak ada. Kalau menanggapi itu ya memang sudah jelas, jangankan kita orang Islam, orang yang mempercayai klenik (aktivitas mistis) saja mungkin nggak akan percaya sama mereka,” lanjut Tajudin.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *