Jakarta (Riaunews.com) – Novel Bamukmin membuat pengakuan berani. Dia ngaku rumahnya disatroni anak buah KSAD Dudung Abdurachman.
Wakil Ketua Sekretaris Jenderal Persadaraan Alumni (PA) 212 itu blak-blakan.
Semua rahasia tadi disampaikan saat Novel menanggapi soal peristiwa Habib Bahar yang juga didatangi Brigjen Achmad Fauzi di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Bogor.
Setali tiga uang, Novel mengaku pernah mendapat perlakuan serupa.
“Perlu diketahui tindakan seperti itu juga terjadi pada saya sampai dua kali rumah saya disatroni oleh anak buah Dudung,” kata Novel Bamukmin kepada GenPI.co, Senin (3/1/2022).
Novel mengatakan, saat itu dirinya tidak ada di rumah. Alhasil, yang menemui anak buah Dudung itu ialah Ketua RT di wilayahnya.
“Ketiga kalinya saya hadapi di kantor pengacara saya bersama dengan Damai Hari Lubis SH MH dan ketika itu ada juga Egi Sujana dkk,” katanya.
Novel menjelaskan, kejadian ini terjadi jauh sebelum peristiwa di pondok pesantren Habib Bahar yang sekarang jadi sorotan.
Kejadian ini, menurut Novel terjadi saat Dudung masih berpangka Mayjen dan sebagai Pangdam Jaya.
“Ketika itu saya hanya menyinggung tentang ulah Dudung yang mengintruksikan penurunan baliho IB HRS yang sempat membuat gaduh,” katanya.
Novel menyebut tindakan itu harusnya bukan tupoksi dari Dudung.
Akan tetapi, Pentolan 212 ini keheranan lantaran tak lama setelah Dudung malah naik pangkat dan naik jabatan sebagai Pangkostrad dan sekarang KSAD.
“Ini saya rasa sebabnya menjadi pemicu Brigjen Ahmad Fauzi, yang mana diduga ingin naik pangkat dan jabatan dengan cepat juga,” katanya.***