Jakarta (Riaunews.com) – Suporter Ajax Amsterdam dan Tottenham Hotspur kerap menunjukkan atribut Israel saat mendukung timnya bertanding.
Konflik Palestina-Israel yang kini semakin memanas telah menjadi perhatian banyak pihak dari berbagai belahan dunia dan berbagai bidang, termasuk dunia sepak bola.
Banyak klub atau pesepak bola dunia yang menunjukkan solidaritas untuk Palestina yang dinilai menjadi korban kekerasan Israel. Tetapi ada juga klub yang sejak lama terang-terangan mendukung Israel yaitu Ajax Amsterdam dan Tottenham Hotspur.
Ketika mendukung tim kebanggaannya bertanding, suporter Ajax dan Tottenham kerap menunjukkan simbol-simbol Israel dengan mengibarkan bendera Israel dan juga menyanyikan yel di tribune.
Ternyata hubungan Ajax dan Tottenham dengan Israel atau Yahudi telah terbangun sejak lama. Amsterdam secara tradisi dianggap sebagai kota Yahudi yang pada paruh pertama abad kedua disebut sebagai Yerusalem Barat.
Di Amsterdam terdapat juga sebuah lingkungan Yahudi yang dikenal dengan nama Jodenbuurt. Selama berabad-abad sebelum Perang Dunia II, itu adalah pusat orang-orang Yahudi di Amsterdam.
Sebanyak 80 ribu dari 140 ribu orang Yahudi yang datang ke Belanda sebelum Perang Dunia II, mereka tinggal di Amsterdam dan sebagian besar menjadi pendukung Ajax.
Kini, meskipun keberadaan orang Yahudi di Amsterdam berkurang 75% sejak akhir Perang Dunia II, namun suporter Ajax tetap mempertahankan identitas Yahudi hingga saat ini. Bahkan, suporter Ajax menyebut diri mereka ‘Super Yahudi’.
Tottenham memiliki latar belakang yang sangat mirip dengan Ajax. Tottenham yang terletak di Timur Laut London menjadi tempat yang didatangi para imigran Yahudi pada awal abad ke-20.
Suporter Tottenham juga dengan bangga mengibarkan bendera Israel dan menyanyikan lagu yang berkaitan dengan Yahudi. Jika Ajax menyebut diri mereka ‘Super Yahudi’, Tottenham menyebut mereka ‘Yid Army’.
Tidak ada maksud politik atau unsur agama yang ingin dituju oleh suporter Tottenham dengan menunjukkan identitas Yahudi. Aksi itu dilakukan karena mereka bangga pada sejarah dan menghormati nenek moyang mereka yang merupakan orang-orang Yahudi. Bahkan, Presiden Tottenham sendiri, Daniel Philip Levy adalah seorang Yahudi.
Masyarakat Inggris pun tidak menentang aksi suporter Tottenham yang menampilkan bendera Israel atau yel Yahudi.***
Sumber: CNN Indonesia