Sabtu, 14 Desember 2024

Antiklimaks Jerman: Aksi Tutup Mulut Jelang Pertandingan, Terbungkam Usai Laga

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Timnas Jerman jadi bahan ejekan karena lebih sibuk kampanye LGBT di Piala Dunia 2022 Qatar.

Doha (Riaunews.com) – Jerman mencuri perhatian ketika lakukan aksi gestur tutup mulut sebelum hadapi Jepang di Piala Dunia 2022. Setelah laga selesai, Jerman bungkam terdiam.

Jerman vs Jepang berlangsung di Khalifa Stadium, Doha pada Rabu (23/11/2022) malam WIB. Laga pertama di Grup E itu berakhir dengan kejutan.

Penalti Ilkay Guendogan bawa Jerman unggul di babak pertama. Di babak kedua, Jepang bisa membalikkan keadaan!

Ritsu Doan mencetak gol di menit ke-75. Selanjutnya, Takuma Asano bikin gol di menit ke-83. Skor tuntas 2-1 untuk Samurai Biru.

Jerman sudah mencuri perhatian sebelum laga dimulai. Neur dkk berpose dengan lakukan gestur tutup mulut.

Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) merilis pernyataan soal aksi itu. Menurutnya, itulah tanda Jerman berpegang teguh pada pendiriannya terkait ban kapten One Love yang berkaitan dengan LGBT dan tidak bisa menyampaikan suaranya di Piala Dunia 2022.

“Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami anut di tim nasional Jerman: keberagaman dan saling menghormati. Bersama dengan bangsa lain, kami ingin suara kami didengar,” begitu isi pernyataan resmi DFB.

FIFA melarang kampanye One Love selama Piala Dunia 2022. Itu dikarenakan, Qatar selaku tuan rumah mengharamkan LGBT.

FIFA bahkan memberi hukuman kartu kuning bagi kapten tim yang memakai ban kapten bertuliskan One Love.

Selanjutnya (itu tadi), Jerman kalah 1-2 dari Jepang. Banyak pecinta sepakbola yang meledek Jerman kalau ‘sebelum main tutup mulut, setelah main tutup mulut beneran (alias bungkam)’.

Soal One Love memang jadi sorotan ketika Piala Dunia 2022 belum dimulai, bahkan ketika sudah berlangsung beberapa laga. Meski begitu, beberapa pemain tak sedikit yang menghormati keputusan FIFA dan Qatar untuk tidak mengkampanyekan hal tersebut. Seperti kipernya Prancis, Hugo Lloris.

“Ketika kita di Prancis, saat kami menyambut orang asing, kami ingin mereka mengikuti peraturan kami, untuk menghormati budaya kami, dan saya akan melakukan hal yang sama saat saya pergi ke Qatar. Cukup sederhana,” kata kiper berusia 35 tahun itu dalam jumpa pewarta di Qatar Convention Center, Senin (21/11) lalu.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan