Lewandowski dinilai berhak rebut Ballon d’or

Munich (Riaunews.com) – Striker Bayern Munchen Robert Lewandowski berhak merebut penghargaan Ballon d’Or yang selama satu dekade terakhir didominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Tak dimungkiri bahwa Lewandowski menjalani tahun fantastis bersama Munchen musim ini. Tiga gelar bergengsi, termasuk Liga Champions, berhasil direbut bersama Die Roten.

Tak hanya itu, bomber asal Polandia itu pun sukses menyabet Sepatu Emas atau pencetak gol terbanyak di Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.

Ketiga syarat itu semestinya cukup untuk mengantar Lewandowski sebagai pemenang Ballon d’Or. Sayang, penghargaan yang diinisiasi Football France kadung dibatalkan sejak pandemi Covid-19 merajalela.

Lewandowski pun akhirnya tak berhak mendapatkan trofi Ballon d’Or yang selama ini didominasi Messi (6) dan Ronaldo (5). Kedua megabintang tersebut tampil di bawah performa dan gagal mengantar timnya masing-masing ke final Liga Champions musim ini.

Banyak pihak menilai Lewandowski pantas meraih penghargaan tahunan tersebut. Bahkan para suporter ramai-ramai menandatangani petisi agar Ballon d’Or tetap diberikan kepada Lewandowski.

Dalam wawancara dengan media Polandia, Sportowe Fakty, Lewandowski tak segan mengklaim diri sebagai pemain yang layak mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik itu.

“Saya sendiri,” kata Lewandowski menjawab pertanyaan siapa yang layak mendapat penghargaan Ballon d’Or musim ini.

“Kami memenangkan semua yang kami bisa bersama Bayern. Saya juga menjadi top skor di semua kompetisi: Bundesliga, Piala Jerman, dan Liga Champions,” terang Lewandowski.

“Saya paham tekanan dari pemain lain mungkin lebih besar. Tapi, bukankah setiap pesepakbola akan memenangkan Ballon d’Or dengan pencapaian yang saya raih,” ujarnya lagi.

Lewandowski yang sukses mengoleksi 15 gol di Liga Champions musim ini seharusnya bisa memutus dominasi Messi dan Ronaldo. Namun, kesempatan itu sirna karena penghargaan itu telah dihapus karena pandemi Covid-19.***

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Ilva