Sabtu, 18 Januari 2025

Pegiat LGBT Tak Senang David Beckham Jadi Duta Piala Dunia 2022 Qatar

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Mantan bintang Manchester United, David Beckham.

London (Riaunews.com) – Mantan Pemain Timnas Inggris, David Beckham tak luput dari hujatan atas keputusannya menerima mandat sebagai Duta Piala Dunia 2022 di Qatar. Hal ini berkaitan erat dengan sikap tuan rumah Qatar yang tegas membatasi aktivitas kampanye LGBT selama gelaran Piala Dunia berlangsung.

Para penghujat menilai Beckham telah ‘melacurkan’ diri ke negara Muslim, yang dianggap sebagai negara homofobik, rasis dan intimidatif.

Juru Kampanye kelompok LGBT, Peter Tatchell mengecam Beckham yang menerima tawaran sebagai Duta Piala Dunia dengan upah yang diketahui mencapai 150 juta punds atau setara Rp2,8 triliun tersebut.

“(Beckham) membiarkan diri mereka dibeli oleh Qatar seharga jutaan dalam rangka memberi kesan positif pada kediktatoran yang seksis, homofobik, dan rasis (Qatar),” ungkap Tatchell kepada GB News Breakfast.

Tatchell menyatakan, Beckham sejatinya telah menodai reputasinya yang belakangan juga telah dianggap sebagai ikon dukungan terhadap kelompok LGBT.

“Ini akan menyebabkan ancaman besar bagi mereka. David Beckham adalah seorang ikon LGBT besar, tak lebih. Reputasinya benar-benar rusak,” tegasnya.

Kecaman diketahui sebelumnya juga datang dari pesohor, Komedian Inggris Joe Lycett yang kecewa atas keputusan mantan kapten the Three Lions tersebut.

Bahkan, Joe Lycett mengatakan siap menyumbangkan uang untuk amal jika Beckham setuju memutuskan hubungan dengan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia. Namun sayangnya tak ada respons berarti dari Beckham.

Dilansir Mirror, Senin (21/11), David Beckham punya pleidoi atas keputusannya tersebut. DI Qatar, ia mengaku akan mengedepankan semangat Piala Dunia 2022 yang mengusung platform untuk ‘kemajuan, inklusivitas, dan toleransi’.

Beckham tampil dalam sebuah video di sebuah festival pemuda di Doha. Dia mengatakan kepada para penggemar bahwa “hari ini adalah harimu untuk bermimpi”.

“Qatar bermimpi membawa Piala Dunia ke tempat yang belum pernah ada sebelumnya, tapi itu tidak akan cukup hanya untuk mencapai hal-hal di lapangan. Lapangan akan menjadi platform untuk kemajuan,” kata dia.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan