Kamis, 24 Oktober 2024

Ratusan Bobotoh Serbu Markas Persib Buntut Dugaan Intimidasi Oknum Official-Pemain

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Ratusan Bobotoh melakukan aksi demonstrasi di markas Persib Bandung. (Foto: X)

Bandung (Riaunews.com) – Persib Bandung didemo sejumlah fans mereka sendiri, yang dikenal dengan sebutan bobotoh, pada Sabtu (21/9/2024) siang. Demo ini dilakukan untuk menuntut klarifikasi dari manajemen setelah kisruh dugaan aksi intimidasi dan penganiayaan yang dilakukan oknum ofisial dan pemain.

Pantauan detikJabar, ratusan bobotoh datang ke Graha Persib di Jalan Sulanjana, Kota Bandung sekitar pukul 12.00 WIB. Mayoritas menggunakan pakaian serba hitam, para bobotoh menuntut klarifikasi dari manajemen atas dugaan kekerasan yang sudah dilakukan.

“Kami datang untuk menuntut klarifikasi dari pemain maupun siapapun yang melakukan tindakan kekerasan kemarin,” kata salah satu orator di tengah-tengah keramaian bobotoh, dilansir DetikJabar.

Menurut mereka, tindakan kekerasan harus dikecam. Para bobotoh pun memastikan akan terus mengawal insiden ini sampai ada klarifikasi dari manajemen soal dugaan kekerasan yang terjadi.

“Tidak ada pembenaran tindakan kekerasan yang dilakukan pemain kepada suporternya. Kami ingin mendampingi kawan kami yang menjadi korban tindakan kekerasan kalian kemarin,” pungkasnya.

Hingga pukul 12.30 WIB, para bobotoh masih bertahan di depan Graha Persib. Mereka menuntut supaya perwakilan manajemen untuk keluar dan menyampaikan klarifikasi atas insiden yang terjadi pada pertandingan Persib melawan Port FC pada Kamis (19/9/2024) tersebut.

Sebelumnya diberitakan, dalam unggahan yang banyak dibagikan di medsos, muncul pengakuan dari seorang bobotoh yang telah mendapat dugaan intimidasi hingga penganiayaan dari offisial hingga pemain. Ketua Viking Persib Club Tobias Ginanjar menyayangkan sikap PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) yang belum memberikan respons atas insiden ini.

“Memang diduga ada intimidasi dan kekerasan yang diduga melibatkan official, mungkin bagian dari PT PBB dan pemain, cuma itukan untuk info validnya perlu didalami lebih lanjut, tapi dari hasil pengakuan korban, memang diduga ada seperti itu,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (21/9/2024).

Menurut Tobias, jika dugaan intimidasi dan kekerasan itu benar terjadi seperti yang beredar di medsos, maka Viking mengutuk aksi tersebut. Sebab menurutnya, tidakan kekerasan dalam dunia sepakbola tak boleh terjadi oleh siapapun dan terhadap siapapun.

“Kalau memang peristiwa ini benar terjadi, kita sangat menyayangkan dan kita mengutuk keras insiden tersebut, kalau benar terjadi. Tentu kita sama-sama baik supporter dan semuanya, sepakat bahwa tidak boleh ada kekerasan dalam sepakbola, baik itu oleh supporter, pemain dan siapapun, tidak ada pengecualian, harusnya kita bisa menjaga bersama-sama,” tegasnya.

Tobiaspun berharap, PT PBB segera mengeluarkan pernyataan resmi terkait dugaan intimidasi yang saat ini ramai di media sosial. VPC menyatakan siap mendampingi korban, jika benar mendapatkan intimidasi dari official Persib Bandung.

“Biar tidak jadi bola liar seharusnya dari pihak Persib segera membuat pernyataan, karena yang punya wewenang di dalam loker room kan dari tim Persib, supaya asumsi-asumsi yang berkembang tidak semakin liar dan kalau memang ditemukan adanya pelanggaran saya sih berharap, dibuka secara transparan, jangan ditutup-tutupi. Kalau memang salah, katakan salah kalau memang benar, katakan benar,” pungkasnya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *