Jakarta (Riaunews.com) – Legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat mengungkap alasan keluar dari kepengurusan PP PBSI. Taufik merasa seperti ‘pajangan’ saat menjabat sebagai staf ahli Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
Taufik mengaku menerima tawaran sebagai staf ahli Binpres kepengurusan PP PBSI periode 2020-2024 lantaran berminat membantu pembinaan dan prestasi badminton Indonesia.
Namun setelah resmi menjabat sebagai staf ahli Binpres, Taufik sama sekali tidak pernah terlibat dalam rapat-rapat soal program yang berhubungan dengan Binpres.
“Sebagai staf ahli Binpres, tidak pernah dibawa ikut rapat. Saat rapat hasil seleknas tidak dilibatkan. Kalau cuma jadi pajangan buat apa?” ucap Taufik di Jakarta, Kamis (14/4/2022).
“Sudah lebih dari tiga kali. Alasannya [tak diundang rapat], ‘Oh iya, lupa’. Kalau begitu ngapain juga di situ? Sebagai staf ahli Binpres seharusnya saya dilibatkan dalam rapat. Diterima atau tidak soal usulan, paling tidak seharusnya dilibatkan,” kata Taufik.
Lebih lanjut Taufik mengatakan keputusan untuk mundur dari jabatan staf ahli Binpres dan keluar dari kepengurusan PP PBSI terjadi saat tidak dilibatkan dalam proses promosi-degradasi dan pemilihan pelatih pelatnas 2022.
“Pemilihan atlet dan pelatih harusnya dirembukin. Misalnya ada calon pelatih A, B, C. Nanti sama-sama dibahas soal kelebihan dan kekurangan,” ucap Taufik yang menjadi juara Olimpiade 2004.
“Begitu juga soal Seleknas. Seharusnya Seleknas dibarengi data. Juara seleknas sudah pasti harus masuk pelatnas, namun yang tidak juara seharusnya bisa dilihat lebih dalam lagi [soal potensi]. Mungkin mereka lebih paham dan lebih tahu. Saya tidak mau cuma nama doang [dipajang di kepengurusan],” kata Taufik.***
Baca Artikel Asli
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.