Jakarta (Riaunews.com)- Anggota panitia acara relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertajuk ‘Nusantara Bersatu’ Silvester Matutina membantah pihaknya mengelabui peserta agar datang ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dengan undangan fiktif bertajuk ‘Halaqah Bersama Para Ulama’.
Hal itu disampaikan merespons sejumlah postingan keluhan peserta acara yang menghiasi lini masa media sosial, sampai-sampai menjadi trending topic #PrankGBK
Silvester menegaskan panitia telah menginformasikan acara ini sebelum dimulai secara luas melalui pemberitaan media massa.
“Dari sebelum pra acara, kira-kira satu minggu kami sudah melakukan rilis di media bahwa acara ini adalah Silaturahmi Relawan Nusantara Bersatu. Tapi enggak pernah ada kata-kata panitia lakukan Istigasah,” kata Silvester kepada CNNIndonesia.com, Senin (28/11/2022).
Silvester menegaskan acara itu juga diisi dengan doa bersama dan pemberian donasi untuk korban bencana gempa bumi di Cianjur.
Ia menduga ada pihak-pihak yang ingin menjelekkan acara tersebut dan relawan Jokowi. Ia menilai pihak itu tak ingin melihat relawan Jokowi solid dan terkumpul dengan jumlahnya sebanyak itu.
“Karena kita enggak pernah beri pengumuman kita adakan Istigasah,” ucapnya.
Terkait beredarnya video pintu GBK yang dikunci ketika acara berlangsung, Silvester mengatakan hal itu berdasarkan protokol pengamanan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Meski demikian, mengatakan situasi pada acara tersebut tetap kondusif.
“Otomatis mungkin memang Protap dari Paspampres. Masa presiden datang mereka jalan di sisi kiri kanan kan enggak bagus juga. Pintu dikunci dengan kondisi kita liat situasi keamanan yang masih kondusif,” kata dia.
Diketahui, viral di media sosial memperlihatkan sebuah undangan pada aplikasi pesan singkat bahwa acara di GBK pada Sabtu pagi lalu bertema ‘Halaqah Nusantara Bersatu Bersama Ulama Indonesia’.
Turut dituliskan pula fasilitas yang didapatkan peserta bila hadir pada acara tersebut. Di antaranya bus gratis, uang saku, makan tiga kali sehari hingga ziarah ke Cirebon.***
