Sabtu, 20 April 2024

Demi FYP, Milenial Hilang Akal

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Sejumlah remaja wanita yang menjadikan shalat sebagai bahan candaan di media sosial TikTok.

Oleh: Alfisyah Ummu Arifah

FYP merupakan singkatan dari For Your Page, yakni halaman rekomendasi atau halaman awal TikTok yang langsung terlihat saat pengguna membuka aplikasi TikTok. Dengan kata lain, FYP merupakan deretan video-video yang sedang populer di TikTok. Video yang direkomendasikan ini bukanlah dipilih secara acak. Hanya video-video tertentu yang dapat masuk FYP.

Salah satu indikatornya adalah jumlah penonton. Jika video pengguna berhasil masuk ke dalam FYP, potensi untuk menjadi viral akan semakin tinggi. Maka dari itu, banyak pengguna TikTok yang berlomba-lomba membuat video terbaik agar masuk

Demi masuk dalam jajaran dunia tiktok, milenials kini hilang akal. Tagar #fyp menjadi viral. Para tiktokers kini rela melakukan apa saja agar video tiktoknya mendapatkan like, komen, dan follower. Dunia maya sedang menyerang milenials kita. Bahaya sedang mengintai mereka.

Selain untuk mengejar gengsi, pengakuan dan pujian yang sifatnya materi. Para milenials tak sadar jika mereka sedang ditantang dengan sesuatu yang menghilangkan kewarasan mereka.

Konten-konten sampah berseliweran saat mereka masuk ke dunia tiktokers yang penuh persaingan. Konten membunuh tetangga, percobaan aborsi dengan makan nanas muda, membuang sampah ke kali, joget di keramaian jalan yang macet bahkan hingga foto bugil.

Kehormatan milenials kini diuji. Bagi yang tak punya iman akan mudah terjebak dan ikut demi menginginkan pengakuan. Demi itu semua apapun dilakukan. Lupa jika harus memegang iman seperti menggenggam bara.

Duh kasihan sekali para milenials itu.

Seorang bidan di Surabaya tahun 2019 pernah viral menggunakan aplikasi ini menggunakan bayi yang baru dilahirkan. Sontak keluarga bayi dan netizen heboh memprotesnya (suryo.co.id, 2018)

Sungguh tagar itu merusak milenials. Para orang tua mungkin luput dari berita terkini.

Gelombang pengrusakan remaja ini tanpa henti. Disetir kekuatan besar industri media yang menyalahi agama.

Demi FYP milenials tak sadar jika sedang digiring menuju hidup sekuler liberalisme. Menjauhkan agama dari kehidupan. Tak menjadikan agama sebagai filter bagi apa yang dilakukannya. Termasuklah saat mereka terserang demam FYP. Duh menyedihkan.

Padahal milenials itu adalah aset bangsa dan umat yang mulia ini. Demam TikTok itu membuat mereka lupa tujuan hidupnya. Bahwa mereka hidup untuk memberikan kemanfaatan dan kebaikan pada masyarakat. Sebab semakin banyak tiktokers yang meramaikan jagat FYP ini, semakin jauhlah kesesatan itu. Seakan ini benar.

Milenials tidak memahami dirinya sendiri. Sehingga gampang dirusak dengan permainan yang melenakan. Jah dari ibadah dan berbuat baik untuk masyarakat.

Kasus serupa ini nanti akan ada lagi. Demam FYP sejenis akan ada konseptor nya. upaya perusakan generasi muda milenials menjadi tujuannya. Agar peradaban mulia yang dibangun milenials hebat itu tertunda. Musuh agama ini hanya tak ingin generasi mudanya menjadi sekuat sahabat. Hadi dirusaklah mereka dengan sesuatu yang melalaikan

Dibutuhkan Masya yang peduli pada nasib milenials. Masyarakat yang paham akan agama yang dianutnya. Sehingga mampu menghalau upaya tang merusak.

Mengkaunter konten sampah yang tak bermutu hanya dapat dilakukan oleh negara. Negara yang khas memiliki ideologi yang shohih. Negara itu pun memiliki satu institusi bernama departemen i’lami atau media yang pekerjaannya memblokir konten berbahaya bagi masyarakat Islam.

Namun itu tidak ada hari ini. Sebab saat ini yang mendominasi adalah sistem sekuler kapitalis yang sesat dan menyesatkan.

Selama sistem ini ada tak kan pernah milenial selamat dari serangan budaya dan serangan pemikiran. Sistem hidup ini harus segera berganti agar remaja tak lagi menjadi korban tanpa henti. InsyaAllah.***

Penulis merupakan Guru dan Pegiat Literasi Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *