Selasa, 26 November 2024

Kesyirikan Bukanlah Solusi

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Pantai Payangan di Jember.

Oleh: Murlianti

Innalilahi wa innailaihi roojiuunn… Kabar duka terdengar di Jember Jawa Timur.

Miris saat mendengar berita duka sebelas orang yang tewas dalam keadaan melakukan ritual-ritual kesyirikan. Kabarnya, di pantai Payangan, Jember Jawa Timur ada sekelompok orang yang sedang melakukan ritual bersama yang dipimpin oleh Nur Hassan (39) sebagai guru spiritual. Menurut keterangan Sekertaris Desa di desanya, beliau dikenal sebagai paranormal sejak pulang jadi TKI 2010 lalu. Selain itu profesinya juga sebagai MC Dangdut dan Penjual Online.

Dalam tragedi itu, beliau juga kehilangan istri mudanya dan anak tirinya.Ritual itu dilakukan lantaran orang- orang ingin bisa mendapatkan ketenangan hidup, bisnis lancar, masalah kelar. Nur Hassan menyarankan untuk melakukan ritual-ritual ini di pantai Payangan. Alih-alih mendapatkan ketenangan hidup yang ada maut menjemput (Tribunnews,15/2/22).

 

Umat Krisis Akidah Islam

Dalam pelaksanaan kegiatan ritual tersebut, tidak lain banyak juga dari kaum muslim yang ikut turut menjadi anggotanya. Tentu hal ini tak menjadi awam, mengingat melihat budaya-budaya Indonesia yang masih bercampur dengan kesyirikan. Jadi hal ini menjadi suatu yang biasa dilakukan meski hal itu sebuah kesyirikan. Mengingat Indonesia mayoritas beragama Islam, seharusnya umat bisa menjauhi hal-hal yang berbau kesyirikan karena itu bagian dari larangan agama. Namun yang terjadi justru sebaliknya, banyak dari kaum muslim melakukan ritual-ritual kesyirikan. Apa yang menyebabkan mereka bisa terjerumus dalam kemaksiatan yang besar??

Jauhnya umat Islam terhadap agamanya (Islam), menjadikan mereka mudah untuk tergiur dalam kemaksiatan. Apalagi ditambah beban hidup sekarang yang serba sulit menjadikan mereka kesengsem dengan solusi-solusi praktis yang ditempuh dengan jalan tak sesuai akal pikiran seperti ritual kesyirikan. Kesyirikan adalah salah satu kemaksiatan yang dosanya besar di mata Allah Swt. Allah Swt tidak akan mengampuni dosa-dosa syirik. Kesyirikan tidak akan bisa membawa pada ketenangan karena kesyirikan itu berasal dari setan. Bagaimana ketenangan akan didapatkan jika dilakukan dengan memuji-muji setan??

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدِ افْتَـرٰۤى اِثْمًا عَظِيْمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.”(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 48)

قُلْ مَا يَعْبَـؤُا بِكُمْ رَبِّيْ لَوْلَا دُعَآ ؤُكُمْ ۚ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُوْنُ لِزَا مًا

“Katakanlah (Muhammad, kepada orang-orang musyrik), “Tuhanku tidak akan mengindahkan kamu, kalau tidak karena ibadahmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadah kepada-Nya), padahal sungguh, kamu telah mendustakan-Nya? Karena itu, kelak (azab) pasti (menimpamu).””(QS. Al-Furqan 25: Ayat 77)

Dari kejadian tragedi ini, membuktikan bahwa umat Islam di negeri ini sedang mengalami krisis akidah Islam. Mereka lupa siapa yang memberikan maslahat dan mudharat bagi kehidupannya. Jika masalah ada, Allah lah yang memberikan ujian itu, dan Allah Swt juga yang bisa menyelesaikan dan memudahkan ujian tersebut. Jika keyakinan ini ada dalam diri seorang muslim, pasti muslim tersebut tidak akan terjerumus dalam kesyirikan. Yang ada justru sebaliknya, mereka akan lebih getol lagi meningkatkan ketakwaan, ikhtiar, tawakkal kepada Allah Swt, agar Allah memudahkan seseorang itu menyelesaikan permasalahannya.

Selain itu, Allah juga Sang Maha Pemberi Rezeki. Rezeki masing-masing manusia sudah ditakar Allah Swt sesuai takarannya. Rezeki manusia tidak akan tertukar. Allah Swt Maha Tahu akan takaran setiap hamba-hamba-Nya. Manusianya saja yang kadang merasa kurang bersyukur dan merasa kurang terus akan kenikmatan di dunia.

Jikapun jika masalah finansial surut seharusnya dilakukan evaluasi kenapa hal ini bisa terjadi. Bisa jadi ini juga karena faktor dari individunya, bisa jadi karena terjerat utang riba, tingginya gaya hidup sehingga pengeluaran lebih besar dari pemasukan, tingginya gaya hidup hedonis dal lain sebagainya yang membuat masalah finansial.

Kalau pun masalah finansial menjadi permasalahan secara kolektif, harusnya juga perlu dievaluasi secara keseluruhan juga. Bisa jadi ini karena sistem aturan yang diberlakukan di tengah umat yang menjadikan mereka kelimpungan mengatasi masalah finansial ini.

 

Apapun Masalahnya, Islam Solusinya

Kesyirikan bukanlah solusi dalam masalah kehidupan. Jika dalam kehidupan kita mendapatkan masalah-masalah dan ujian, tempat kembali kita hanyalah kepada Allah Swt Sang Pencipta dan Sang Pengatur alam semesta ini. Seharusnya kita sebagai kaum muslimin harus lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt dan meminta pertolongan-Nya.

Allah Swt lah Sang Pemilik Solusi. Ya semua solusi hidup itu ada di dalam Islam. Islam tidak hanya sekedar agama yang mengatur ritual keagamaan belaka. Tapi Islam juga termasuk aturan hidup manusia yang diberikan Allah Swt agar kehidupan manusia bisa berjalan atas ketakwaan dan kebenaran.

Seharusnya, sebagai umat muslim kita harus banyak-banyak belajar Islam Kaffah agar kita tak terjerumus dalam kemaksiatan-kemaksiatan yang menawarkan solusi kehidupan yang ilusi. Bukan ketenangan hidup yang didapat justru kematian yang menjemput. Apalagi mati dalam kesyirikan. Naudzubillahimindzaalika… semoga kita dihindarkan dari hal itu.

Wallahua’lam bisshowab.***

 

Pegiat literasi asal Rembang

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *