Oleh : Alfiah, S.Si
“Jika orang tidak memiliki lebih banyak anak, peradaban akan runtuh. Tandai kata-kataku.” (Elon Musk, CEO Tesla)
Elon Musk saja mencemaskan fenomena penurunan angka kelahiran dan kesuburan yang terjadi di banyak negara di dunia. Mulai dari wilayah Barat hingga Asia, dalam beberapa tahun terakhir.
Nah bagaimana lagi kalau LGBT terus dikampanyekan dan dianggap lumrah, apakah tidak semakin menjadi ancaman bagi peradaban dunia?
Saya menduga Deddy Corbuzier salah satu pion yang dimainkan untuk mengkampanyekan isu LGBT yang kian massif. Beberapa kali Podcast Close the Door milik Deddy Corbuzier mengundang kaum pelangi ini.
Na’asnya, ketika Ragil Mahardika dan suami bule menjadi tamu podcastnya, berbagai kritik diterima Deddy. Bahkan di Twitter muncul tagar untuk melakukan unsubcribe bersama.
Deddy Corbuzier seharusnya bersyukur karena netizen telah mengingatkannya untuk kembali ke jalan yang benar. Meluruskan niatnya menjadi mualaf, bahwa dalam Islam pelaku LGBT telah melakukan keharaman.
Perlu diketahui, massifnya kampanye LGBT bukan hanya datang dari arus lokal, tetapi dunia internasional. Sejumlah negara besar seperti Amerika Serikat, termasuk PBB, sudah menjadi penyokong kaum pelangi ini.
Pada Oktober 2015, Sekjen PBB Ban Ki-Moon mengaku akan menggencarkan perjuangan persamaan hak-hak LGBT. Lebih lanjut United States Agency for International Development (USAID) juga mendukung hak asasi kaun LGBT. USAID bahkan membangun kemitraan untuk mengadvokasi hak asasi, akuntabilitas, pembangunan ekonomi keberlanjutan dan perlindungan bagi kaum LGBT di seluruh dunia.
Tidak hanya dari lembaga dunia, kaum LGBT juga banyak didukung perusahaan besar, diantaranya Unilever. Perusahaan yang berbasis di Amsterdam, Belanda telah resmi menyatakan diri berkomitmen mendukung gerakan LGBTQ+. Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram.
“Kami berkomitmen untuk membuat rekan LGBTQ+ bangga karena kami bersama mereka. Karena itu, kami mengambil aksi dengan menandatangani Declaration of Amsterdam untuk memastikan setiap orang memiliki akses secara inklusif ke tempat kerja,” kata Unilever.
Unilever juga membuka kesempatan bisnis bagi LGBTQ+ sebagai bagian dari koalisi global. Selain itu, Unilever meminta Stonewall, lembaga amal untuk LGBT, untuk mengaudit kebijakan dan tolok ukur bagaimana Unilever melanjutkan aksi ini (www.republika.co.id).
Mengingatnya kuatnya dukungan terhadap kaum LGBT membuat negara ini seolah tak berdaya menghadapi kaum sodom ini yang semakin berani menunjukkan eksistensinya di dalam negeri. Dan lembaga setingkat DPR patut terus dikawal agar tak ditunggangi oleh kaum tak bermoral yang akan melahirkan aturan yang menjamin LGBT yang jelas diharamkan oleh agama
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengungkapkan ada lima fraksi di DPR RI yang dianggap “menyetujui perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT)”.
Dalam kegiatan Tanwir I Aisyiyah di Surabaya, Sabtu (20/1), Zulkifli mengungkapkan bahwa terdapat lima partai yang tengah membahas rancangan Undang-Undang mengenai LGBT. Namun, Zulkifli bergeming saat ditanya fraksi mana saja yang menyetujui LGBT. Zulkifli sama sekali tidak menyebutkan siapa saja lima fraksi tersebut dan memastikan bahwa Fraksi PAN di DPR menolak (www.kumparan.com).
Sesungguhnya apapun argumen yang dikemukakan oleh para pembela LGBT, sangat jelas LGBT dilarang oleh Allah SWT. Allah Ta’ala berfirman :
{وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ}
Dan (Kami juga telah mengutus Nabi) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kalian mengerjakan perbuatan yang sangat hina itu, yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelum kalian?” [Al-A’raaf: 80].
{إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ}
Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampaui batas. [Al-A’raaf: 81].
Sesungguhnya jika Allah SWT mengharamkan sesuatu pasti akan ada mudharat yang akan terjadi jika dilanggar. Pemikiran dan kampanye LGBT batil dari akar hingga ke daunnya; bertentangan dengan Islam dan mengancam kemanusiaan.
Gay dan lesbian meruntuhkan institusi keluarga yang bertujuan melestarikan keturunan. Pernikahan seyogyanya bukan sekedar demi mendapatkan cinta dan pemuasan kebutuhan biologis, tetapi untuk melestarikan keturunan manusia.
Bisa dibayangkan jika manusia tidak mau menikah sesuai dengan tuntunan agama. Mereka lebih memilih menyukai sesama jenis dan menganggap itu adalah hak asasi yang harus dilindungi. Maka tinggal menunggu hancurnya peradaban karena rusaknya moral dan hilangnya generasi. Siapa yang akan mengisi peradaban?
Alhasil, prilaku LGBT adalah prilaku yang tidak manusiawi dan menghasilkan dehumanisasi (pemusnahan umat manusia secara perlahan).
Tidak ada jalan lain untuk menghentikan kebiadaban ini selain mengajak mereka bertobat dan sistem yang rusak saat ini harus diganti dengan sistem Islam. Karena sistem demokrasi kapitalis yang liberallah yang membuat pemikiran-pemikiran rusak kian merajalela dan menjangkiti otak para bedebah. Wallahu a’lam.***
Penulis Pegiat Literasi Islam