Oleh Oki Ummu Kinan, penggiat literasi Kabupaten Siak-Riau
Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
Penggalan lagu Cemara di atas, adalah gambaran kebahagiaan ketika memiliki keluarga. Bahwa harta yang paling berharga hanyalah kelurga.
Namun, sayang seribu kali sayang. Faktanya hari ini banyak kasus terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dimana sesama anggota keluarga saling menyakiti dan membenci bahkan sampai tega melakukan pembunuhan.
Miris, berita terbaru dari Bekasi, seorang suami bernama Nando (25 tahun) tega membunuh istrinya Mega Suryani Dewi (24 tahun) di rumah kontrakannya di Kampung Cikedokan, RT 01, RW 04, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (7/9/2023) sekitar pukul 22.00 WIB (Republika, 12 September 2023).
Kronologi
Suami korban kesal, karna di mintai uang belanja, intinya pelaku dan korban ribut nafkah uang belanja dan masalah ekonomi. Kabupaten Bekasi, Selasa (13/9/2023).
Berdasarkan pengakuan pelaku, selain membentak, Nando juga menampar istrinya di bagian pipi. Tamparan itu membuat Mega terjatuh ke lantai dan tak berdaya.
Melihat istrinya yang terjatuh dan berusaha bangkit, Nando bukannya iba, malah semakin kalap. Pelaku pun berusaha membunuh istrinya dengan cara menggorok leher, menggunakan pisau dapur. Sebelum melakukan aksi itu, pelaku menyeret istri ke dapur dekat kamar mandi.
Pelaku melakukan pertengkaran bersama istrinya hingga berujung hilangnya nyawa Mega. Sekitar pukul 01.30 WIB, saat itu, ibu korban melihat anaknya sudah tergeletak tak bernyawa di atas kasur yang ditutupi selimut dengan kondisi korban penuh luka lebam dan luka sayatan pada leher.
Pembunuhan itu terjadi pada Kamis (7/9/2023) sekitar pukul 22.00 WIB dan baru ditemukan oleh ibu, orang tua korban pada Sabtu (9/9/2023), Polisi yang mendapat laporan segera meringkus pelaku.
Nasi telah menjadi bubur, rasa penyesalan pelaku tidak bisa mengembalikan nyawa Mega untuk dapat hidup.
KDRT Akibat Pemisahan Agama Dari Kehidupan
Maraknya tindakan kekerasan dalam rumah tangga akhir-akhir ini sering terjadi, kasus nando adalah salah satu kasus yang terungkap. Ada banyak lagi kasus-kasus serupa yang terjadi hingga mengakibatkan anggota keluarga meninggal dunia.
Sebelum Mega, ada kasus serupa Budiarti yang tewas akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suaminya. Sayangnya 3 anak yang masih bayi dan balita, tidak mengetahui jika ibu yang mereka peluk sudah meninggal 2 hari lalu.
Miris, tindakan KDRT dilakukan oleh orang terdekat yaitu suami sendiri. Sejatinya suami adalah pemimpin dalam rumah tangga yang mengayomi anggota keluarganya. Tapi di sistem hari ini, justru menjadi beringas seolah istri adalah musuh yang bisa disakiti.
Peliknya hidup di sistem kapitalis-sekuleris hari ini membuat tatanan keluarga dalam berumah tangga sulit untuk dapat hidup ideal. Tujuan hidup yang tercipta semata hanya untuk materi dengan makna kebahagiaan sebatas dunia. Pemisahan kehidupan dari agama dan jauhnya tata aturan dalam menjalani kehidupan membuat manusia dari Sang Pencipta. Tidak adanya kekuatan aqidah yang kokoh ketika ditempa ujian dan masalah.
Kegagalan sistem kapitalis-sekuleris telah memporak porandakan bangunan pertama yaitu keluarga. KDRT yang berujung pada kematian semakin marak terjadi dan hanya terjadi pada sistem kapitalis sekuleris. Masalah demi masalah timbul tanpa solusi tuntas dari problem cabang.
Harusnya, hal ini menyadarkan kita semua, untuk kembali pada pengaturan dari Yang Maha Menciptakan. Karena sejatinya yang mengerti ciptaanNYA dari yang menciptakan.
Keluarga Ideal Hanya Dengan Islam
Islam adalah agama yang sempurna, dalam kehidupan agama tak bisa dipisahkan.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah/5: 3]
Islam memilik seprangkat aturan yang mengatur kehidupan. Mulai dari aturan diri sendiri, manusia yang satu dengan lainnya, apalagi aturan mahluk dalam beribadah dengan Rabb NYA.
Islam memuliakan perempuan, darinya derajat perempuan di zaman jahiliah hingga sempurnanya Islam, perempuan menjadi mulia.
Begtupun dalam keluarga, suami istri adalah hubungan dua sahabat. Samawa dalam bingkai rumah tangga, adalah bagian ibadah terlama selama di dunia. Hanya dengan pemahaman Islam yang benar, suami sebagai qowam akan melindungi, membimbing dan menyanyangi istri dan keluarganya. Menafkahi dengan jalan yang diridhoi untuk keluarganya.
Begitupun istri, dengan pemahaman Islam akan melayani suami, menjaga harta suami, menjadi manager rumah tangga yang handal, menjadi pendidik anak-anak dalam balutan Islam.
Wajar jika hari ini, problem yang terjadi membawa rumah tangga menjadi tidak baik-baik saja, mudah rapuh dan goyah. Sistem kapitalis-sekuleris dijalani tidak dengan pondasi aqidah yang benar.
Ketika rumah tangga dalam keluarga berpolemik masalah-demi masalah, tanpa tau solusi permasalahan. Pada akhirnya membuat salah satu anggota keluarga bersumbu pendek dalam mengambil keputusan.
Seyogyanya, hanya menjadikan Islam sebagai tuntunan dalam kehidupan agar meraih kemuliaan. Kemuliaan dapat di raih dengan menerapkan dalam sistem tatanan kehidupan.
Wallahu’alam bishawab
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.