Sabtu, 20 April 2024

Sistem Islam Diterapkan, Tiada Dating Violence

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Ilustrasi

Oleh: Ummu Arsyila

Seiring berjalannya waktu, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Mengikuti zaman yang serba baru, dari zaman ke zaman selalu melahirkan pemuda milenial baru. Mereka tidak mau ketinggalan tren terbaru.

Kalau tidak mengikuti tren dikatakan tidak gaul, tidak selevel, dan bla bla bla. Banyak dalih-dalih tidakmasuk akal. Pemuda-pemudi yang belum pernah pacaran, dianggap ketinggalan zaman.

Takut ketinggalan zaman, para pemuda milenial zaman now selalu resah kalau belum punya pacar. Orang tua kinipun ikut resah kalau anaknya belum punya pacar. Takut anak remajanya tidak laku. Tidak peduli usia anaknya masih sangat dini.

Kalau sudah pacaran, sudah pasti akan mulai pegangan tangan, mulai berani cium kening, merambat cium pipi kanan kiri. Sudah merasa aman, tak resah lagi dengan semua itu, hingga auratnyapun rela diberikan oleh orang yang belum halal.

Bukan kali pertama terjadi banyak kasus pelecehan, pemerkosaan, penyiksaan, hingga kasus bunuh diri. Belakangan dikabarkan ada kasus seorang mahasiswi yang bernama “Novia Widyasari” yang menenggak racun karena paksaan dari sang kekasih melakukan aborsi. Hingga ia nekat melakukan bunuh diri.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Bintang Puspayoga berbicara mengenai kasus Novia Widyasari (23) yang menenggak racun karena sang kekasih Bripda Randy Bagus memaksa melakukan aborsi.

Bintang menyebut kasus yang menimpa Novia termasuk dalam kategori kekerasan dalam berpacaran atau dating violence.

Menurutnya kasus yang menimpa almarhumah ini adalah bentuk dating violence atau kekerasan dalam berpacaran.

“Di mana kebanyakan korban, setiap bentuk kekerasan adalah pelanggaran HAM,” kata Bintang dalam keterangan pers tertulisnya, Ahad (5/11/2021).

Banyak sekali kejadian seperti yang dialami oleh Novia Widyasari. Ini bukan pertama kalinya. Bisa jadi lebih banyak lagi kejadian-kejadian yang tidak terlapor.

Hanya Islam yang dapat menghentikan semua problem ini dan problem-problem lainnya.

Islam melarang kebebasan dalam berperilaku, maupun bebas melakukan apapun. Karena Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam berperilaku. Jadi, umat Islam itu dilarang melakukan kebebasan yang akan berujung pada kemaksiatan.

Sebagaimana firman Allah SWT :

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (QS.Ali-Imron:18)

Selama umat masih mengambil sistem yang berasal dari buatan manusia, yang mendukung kebebasan dalam berperilaku, akan ada banyak dating violence atau kekerasan dalam berpacaran lainnya. karena pacaran itu akan mendekatkan diri dari perbuatan zina.

Kebebasan inilah penyebab banyaknya problematika yang terjadi ditengah-tengah umat. Bebas pacaran, bebas berpendapat dan lain sebagainya.

Kalau saja sedari awal aturan yang diterapkan adalah Islam. Tidak akan ada kebebasan berperilaku, itu artinya tidak akan ada yang namanya bebas berpacaran.

Kalau tidak pacaran, sudah pasti tidak ada yang namanya dating violence atau kekerasan dalam berpacaran. Karena aturan yang diterapkan langsung dari Allah SWT, yang sudah jelas bahwa pacaran itu dilarang. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam QS.Al-Isra ayat 32 berbunyi:

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً

Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32).

Pacaran sama dengan mendekati zina, kalau mendekatinya saja dilarang, apalagi melakukannya. Larangan pacaran dalam Islam bukan tanpa suatu alasan. Itu semua demi menjaga umat dari kemudharotan yang nantinya akan berujung pada perbuatan zina.

Semoga sistem Islam segera terwujud, agar kehidupan umat menjadi lebih baik. Agar kehidupan wanita tidak selalu dianggap hanya untuk pemenuhan hasrat semata. Wanita selayaknya dihargai dan dihormati. Sebagaimana pada masa kholifah Al-Mu’tashim Billah, yang mendapat laporan mengenai pelecehan seorang wanita dipasar, maka sang Khalifah pun langsung menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki), demi menyelamatkan wanita tersebut. Wallahu A’lam….***

 

Penulis seorang Aktivis Muslimah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *