Sabtu, 21 September 2024

Suburnya Kriminalitas Akibat Sistem Demokrasi Sekuler

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 

Oleh Ina Ariani (Aktivis Muslimah Pekanbaru)

Setiap hari semakin marak saja kasus kriminal di berbagai daerah, khusus nya Riau baru-baru ini berbagai kriminalitas kian marak, dari pencurian, curanmor, pelecehan sexsual, pembunuhan, penganiayaan dll, kasus-kasus tersebut senantiasa mewarnai media cetak maupun elektronik, dengan berbagai macam latarbelakang. Dahulu masalah kriminalitas dianggap sebagai sesuatu yang tabu, namun kini berubah menjadi hal yang biasa-biasa saja.

Sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com edisi 28/7/2023, seorang remaja berinisial EW (18) alias Andre. Ia merupakan warga Desa Redang Seko, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Ia meracuni kekasihnya AAO (16), dengan racun rumput. Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Inhu, Kompol Dwi Yatmoko mengatakan, pelaku mengaku kesal karena korban telah membanting ponselnya hingga rusak.

Selanjutnya di Kabupaten Kepulauan Meranti, seorang pria tega mencabuli wanita SA (25) dengan status disabilitas tuna rungu. Pelaku bernama DS (35) tega melakukan aksi bejatnya di sebuah rumah yang terletak di Jalan Dorak, Kelurahan Selatpanjang Timur, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, pada 29 Mei 2023 sekitar pukul 19.00 WIB.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul Lampawesean saat dikonfirmasi Tribun, Selasa (25/7/2023) menjelaskan, pada Jumat (26/5/2023) sekira pukul 19.00 WIB orang tua korban yang juga pelapor merasa aneh melihat perut anaknya (korban) yang yang semakin besar seperti hamil.

Kasus diatas hanyalah sebagian kecil yang terjadi di negeri mayoritas muslim. Berbagaimacam kasus terjadi, bahkan dihari dan jam yang sama dengan tempat yang berbeda. Tentu kita juga tidak bisa menutup mata dari berbagai upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah.

Mulai dari peningkatan penyuluhan- penyuluhan, perbaikan sistem administrasi dan pengawasan untuk mencegah terjadinya kriminalitas, menambah personil kepolisian dan penegak hukum, dan meningkatkan ketangguhan moral serta profesionalisme bagi pelaksana penegak hukum.

Kapitalis Sekuler Awal Segala Masalah

Adapun penyebab semakin marak nya kriminalitas tidak lain disebabkan oleh sistem sekuler yang memisahkan aturan agama dengan aturan kehidupan. Minimnya kadar keimanan, hingga membuat mereka salah mengambil langkah dan buta serta hanya berfokus pada materi dan materi. Sehingga membuat mereka berbuat tanpa berfikir terlebih dahulu bahwa apa yang ia lakukan akan selalu dimintai pertanggungjawaban. “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (QS. Qiyamah: 36)

Faktor ekonomi semakin terpuruk serta meroketnya harga kebutuhan dan biaya hidup. Seperti BBM yang terus naik setiap tahunnya, mahalnya biaya kesehatan dan pendidikan. Hingga membuat mereka terhimpit dan tergoda untuk menghalalkan segala macam cara, termaksud cara sadis sekalipun untuk memperoleh materi atau harta yang sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat.

Sedangkan Islam memerintahkan kepada pemimpin untuk bertanggung jawab mensejahterakan rakyatnya. Seperti memberikan pekerjaan yang layak, serta menyesuaikan harga dengan kondisi rakyat.

Tayangan-tanyangan tindak kriminal yang disajikan oleh media seperti yang ada di film-film, kerap menginspirasi bahkan memberikan ilmu-ilmu baru tentang tindak kriminal yang tersusun dan terencana. Padahal negara juga ikut bertanggung jawab dan membatasi apa-apa yang layak untuk di sajikan kepada rakyat atau sebaliknya.

Tidak diterapkannya hukum Allah secara kaffah (menyeluruh). Maka menjadi wajar tindak kriminalitas kian menjadi, karena sanksi hukum yang ada di Indonesia tidak memberikan efek jera dan rasa takut. ( “ Hak membuat hukum hanyalah milik Allah. Dia memerintahkan agar kalian tidak beribadah kecuali kepadaNya. (TQS. Yusuf :40)

Contohnya untuk yang mencuri di potong tangannya, yang membunuh, maka dibunuh juga, yang berzina di razam atau dicambuk tiap-tiap seorang 100 kali tanpa belas kasihan dan lain sebagainya.

Hanya Islam Kaffah lah Solusinya

Oleh karena itu hendaklah seluruh umat kembali menerapkan hukum-hukum Islam secara kaffah. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

“Wahai orang-orang beriman, masuklah ke dalam Islam secara menyeluruh (kaffah) dan janganlah ikuti langkah-langkah setan! Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu.”
QS. Al-Baqarah[2]:208

Karena sungguh tak mungkin Islam dapat bersanding dengan kapitalisme sekularisme. Saatnya kita mencampakkan sistem kufur kapitalis sekuler lalu kita ganti dengan sistem Islam yang menerapkan hukum Islam secara kaffah. Dalam naungan sistem Islam yang dipimpin oleh seorang Khalifah untuk seluruh umat.

Wallahu A’lam Bishshawab***

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *