Jakarta (Riaunews.com) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan kuota internet untuk seluruh siswa agar belajar jarak jauh berjalan lancar. Direktur Jenderal PAUD-Dikdasmen Kemendikbud, Jumeri, menjelaskan soal program tersebut.
Menurutnya, siswa nantinya diberikan pulsa Rp35.000 atau setara dengan paket data internet 35 GB.
“Nah bagaimana dengan cara pemberiannya? Ini setiap peserta didik yang mempunyai nomor HP, didaftar oleh sekolah, dan ini sekolah-sekolah sudah punya daftarnya ini tinggal memasukkan. Karena setiap wali kelas itu punya grup Whatsapp. Nah ini lewat jalur itu didata dimasukkan ke dapodik. Lewat aplikasi dapodik,” katanya di sela webinar, Jumat (28/8/2020).
Baca: Hati-hati, kelas belajar online bisa jadi sasaran spam pornografi
“Nomor-nomor dicantumkan sesuai dengan NISN siswa dan nama siswa, nomor HP-nya berapa. Nah itu kepala sekolahnya menandatangani pakta integritas bahwa data yang dimasukkan itu benar adanya. Tanda tangani pakta integritas diupload ke dapodik,” sambung Jumeri.
Setelah itu, Jumeri menambahkan, oleh PUSDATIN akan memilah-milah operator apa saja yang digunakan para penerima subsidi. Data operator yang digunakan oleh penerima subsidi yang tercantum di dapodik tersebut akan disetorkan ke operator untuk kemudian diisikan pulsa data oleh operator.
Jumeri mengatakan, pendataan ditargetkan selesai September. Kepada peserta didik yang belum memiliki nomor karena kemungkinan tidak memiliki gawai dapat mendaftar di tahap berikutnya.
Jumeri mengatakan beberapa provider akan digandeng untuk menyukseskan program ini. Seperti Telkomsel, Indosat, dan XL.
Dia berharap program ini sangat membantu para siswa selama proses belajar jarak jauh.
“Kemarin-kemarin yang punya gawai bahkan hanya orang-orang yang mampu yang bisa memiliki pulsa. Akhirnya terjadi kesenjangan hasil belajar, antara si kaya dan si miskin. Nah sekarang miskin kaya kita beri semua, sehingga diharapkan anak-anak kita bahagia belajar, tidak berpikir tentang pulsa atau biaya pulsa yang perlu dikeluarkan. Saya rasa 35 giga sebulan cukup untuk seorang, kalau tidak dipakai untuk hal yang neko-neko. Itu tanggung jawab orangtua,” tegas Jumeri.
Baca: Beneran nih, Nadiem janji akan subsidi kuota internet untuk siswa 32 GB perbulan?
Pihaknya juga berharap program ini bisa sukses tanpa ada kendala masalah jaringan provider dalam perjalanannya. Dia berharap Kemenkominfo turut membantu memperluas jaringan internet ke seluruh daerah di Indonesia.
“Untuk kesulitan akses, desa-desa bisa menggunakan sebagian dari dana desanya untuk bisa dipakai membantu masyarakatnya mungkin membuat antena atau sejenisnya, agar bisa mempermudah anak itu memperoleh akses internet atau mungkin menyediakan wifi, menyediakan parabola yang tidak terlalu mahal. Bisa dipakai untuk anak-anak untuk mengakses internet. Ini gotong royong. Tidak bisa diselesaikan sendiri,” tutup Jumeri.***
Sumber: Merdeka
Editor: Ilva