
Kupang (Riaunews.com) – Wakil Gubernur Nusa Tenggara timur (NTT), Josef Nae Soi meminta pemberlakuan perubahan jam masuk sekolah menjadi pukul 05.00 WIB diterjemahkan secara baik oleh semua pihak.
Josef berharap ide Gubernur Viktor Laiskodat itu tidak menimbulkan beragam persepsi hingga kegaduhan di tengah masyarakat.
“(Sekolah) jam 5 itu ada dua pengertian, pertama jam 5 bisa untuk kegiatan belajar mengajar dan kedua bisa juga sekolah dibuka dan anak-anak mulai datang,” kata Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/3).
Sehingga diterangkan Josef, pemberlakuan masuk sekolah pukul 05.00 Wita jangan sampai salah diterjemahkan oleh dinas terkait dan juga pihak sekolah.
Sebenarnya kata Josef, pemberlakuan masuk sekolah pukul 05.00 Wita itu diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan pihak sekolah untuk melakukan modifikasi dan metode sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.
“Kita minta kepada sekolah modifikasi dan metodenya diatur, diserahkan kepada sekolah yang mengatur di situ jangan kami yang mengatur. Masa Gubernur mengatur metode modifikasi. Mereka (sekolah dan Dinas P dan K) yang harus atur,” katanya.
“Harus disesuaikan, jangan terima bulat-bulat bilang jam 5 ya jam 5. Jam 5 datang mereka juga ngantuk-ngantuk tidur di situ, belum makan mana bisa proses belajar mengajar,” ujarnya.
Pada prinsipnya Josef mengingatkan, ide ini untuk mempersiapkan anak didik lebih meningkatkan kompetensi dan memiliki daya juang yang tinggi.
“Istilah jam 5 itu harus disesuaikan dengan realitas di lapangan,” jelasnya.
Joseh menerangkan, perubahan jam masuk sekolah tersebut juga untuk melatih anak agar memiliki fight spirit bisa dimulai sejak pagi hari dengan beraktivitas.
Dia mengungkapkan, tujuan pemberlakuan masuk sekolah jam 05.00 Wita itu agar mutu pendidikan di NTT semakin meningkat dan memiliki daya juang tinggi.
Dia mengklaim bahwa ide untuk mengubah jadwal masuk sekolah pada pukul 05.00 wita untuk siswa kelas XII adalah sebuah ide cemerlang dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
“Saya mengatakan ide cemerlang jangan dilihat dari pelaksanaannya. Ide cemerlang itu harus kita terjemahkan (dengan baik). Ini yang diminta supaya Kadis P & K bisa menerjemahkan ide cemerlang dari pak gubernur,” jelas Josef.
Josef mengatakan setuju bahwa anak-anak harus tidur selama delapan jam. Dengan penerapan masuk sekolah pukul 05.00 Wita tersebut juga bisa membatasi aktivitas anak-anak pada malam hari yang berpotensi melakukan tindakan kriminal.
“Dan juga ini mencegah anak-anak malam-malam jangan hanya tawuran dan keluyuran malam. Sehingga jam 8 sudah bisa tidur, jam 4 atau setengah 5 bangun,” imbuhnya.***