Jakarta (Riaunews.com) – Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menanggapi Staf khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini yang menyebut kondisi dilema NasDem saat ini pernah dialami PAN. Ali menilai tidak bijak jika ada pihak yang menyamakan kondisi NasDem dengan PAN.
“Mereka masuk bergabung di koalisi pemerintah itukan niatnya tidak sama dengan partai NasDem, yaitu membangun komitmen dengan pemerintah sejak awal pemerintah ini dibentuk. Tentunya komitmennya berbeda dengan PAN yang datang ke koalisi dengan imbalan kursi saat itu. Tentunya karena mereka punya niatan yang berbeda dengan NasDem ya tidak bijak menyama-nyamakan itu,” kata Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Sabtu (15/10/2022).
Dilansir detikcom, Ali menegaskan partainya berkomitmen untuk mengawal koalisi pemerintahan Jokowi hingga 2024 nanti. Menurutnya, NasDem tidak memiliki alasan untuk menarik diri dari koalisi yang sudah terbentuk.
“Kami tidak punya alasan untuk menarik diri dari koalisi karena koalisi sudah dibentuk dari 2019 sampai 2024, jadi dengan komitmen menjaga pemerintahan. Tidak ada komitmen bagi-bagi kursi saat itu. Berbeda dengan partai PAN yang masuk karena kursi ya kan beda,” jelas Ali.
“Koalisi yang terbangun antara NasDem dengan pemerintah saat ini adalah komitmen mengawal pemerintahan sampai 2024. Jadi keliru sekali kalau ada yang mengatakan bahwa kami berkoalisi pemerintah saat ini karena kursi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ali menyinggung terkait keberadaan MenPAN-RB Asman Abnur di kabinet Jokowi kala itu. Menurutnya, masuknya Asman Abnur di kabinet Jokowi lantaran PAN saat itu ingin mendapatkan kursi menteri.
“Penugasan di menteri itu kan penunjukan Pak Presiden. Kalau kasus lalu PAN itu berbeda karena Pak Asman pastinya tahu betul bahwa beliau masuk di kabinet itu karena PAN bergabung di kabinet itu ada maunya gitu loh. Ini bukan persoalan bagi-bagi kursi bagi partai NasDem. Kalau berkoalisi hanya sekedar persoalan bagi-bagi kursi saya pikir NasDem tak berada di situ,” ujar Ali.
“Jadi kalau kemudian hari ini ada orang partai lain yang mencoba memprovokasi situasi dengan harapan mereka NasDem di-reshuffle naif sekali artinya kasihan sekali cara pandang seperti itu,” imbuhnya.
Sebelumnya, Staf khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, menanggapi persoalan penonaktifan yang dialami Politisi senior Partai NasDem Zulfan Lindan. Dia menyebut yang dialami NasDem saat ini pernah dialami PAN.
Faldo menceritakan ini lantaran dia pernah menjadi juru bicara PAN yang saat itu mengalami dilema serupa. Dia menyebut kala itu PAN juga mengalami dilema serupa yakni memiliki menteri di dalam pemerintahan Jokowi saat itu yakni MenPAN-RB Asman Abnur tapi di sisi lain sikap DPP PAN mengkritik keras pemerintahan Jokowi.
“Waktu itu ada kejadian PAN juga alami kondisi yang tidak jauh berbeda dengan hari ini yang terjadi di NasDem, PAN memiliki menteri bernama Pak Asman Abnur, MenPAN-RB yang perform, bagus performancenya, Pak Amien waktu itu, saya belajar juru bicara di situ bang, menjelaskan partai Allah partai setan waktu itu, Jokowi down, armageddon, jadi latihannya di situ, menjelaskan itu ke publik agar bisa diterima, lumayan,” kata Faldo saat acara diskusi Total Politik seperti dilihat detikcom di YouTube Total Politik, Sabtu (15/10/2022).
Faldo mengatakan saat itu Ketum PAN Zulkifli Hasan merespons kondisi dilema tersebut dengan menyerahkan segala keputusan kepada Asman Abnur. Dia mengatakan saat itu Asman Abnur akhirnya memutuskan untuk mundur dari jabatan menteri.
“Dalam catatan Pak Amien lagi ngomong antitesa saat itu, sementara Pak Zul (Zulkifli Hasan) sebagai Ketum PAN bilang ‘yasudah kader yang sudah diwakafkan, terserah Pak Asman mau bagaimana’, seingat saya gitu. Terus Pak Asman dengan gentleman, dengan gesture yang baik, besar hati, memilih mundur dari kabinet, kabinet kerja waktu itu,” ucapnya.
“Jadi ya orang perform tidak jadi hujatan publik seperti Pak Asman memilih mundur saat itu karena dia ambil langkah itu, hal itu wajar menurut kami. Saya usia masih 28 waktu itu 2018 ‘oh iya dinamika politik bisa berubah menjelang momen momen pemilu’,” lanjut Faldo.***