Medan (Riaunews.com) – Debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024 semakin memanas saat Calon Gubernur Nomor Urut 2, Edy Rahmayadi menyinggung masalah tambang Blok Medan. Mantan Pangkostrad itu meminta calon Gubernur Nomor Urut 1 Bobby Nasution menjelaskan masalah tambang Blok Medan.
Istilah Blok Medan merujuk pada izin tambang di Maluku Utara yang terungkap dalam persidangan dugaan suap eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK).
Dilansir CNN Indonesia, kasus ini menyeret nama menantu mantan Presiden Jokowi, Bobby Nasution yang menjabat Wali Kota Medan, serta istrinya, Kahiyang Ayu
“Ada tambang yang dilarang untuk diekspor tetapi ada tambang yang saya sayangkan Medan adalah salah satu kota di Sumut. Saya tak rela nama Medan di pakai di Maluku Utara,” kata Edy Rahmayadi, Rabu (6/11/2024) malam.
Edy mengatakan masalah Blok Medan ini sudah menjadi isu berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, Gubernur Sumut periode 2018-2023 ini meminta agar Bobby Nasution menjawab tudingan yang menyeret namanya.
“Ini jadi isu nasional isu internasional. Saya ingin diklasifikasikan supaya masyarakat Sumut tahu semua, saya tidak mau menuduh karena saya dengar itu dari pengadilan, kedua dari media bicara tentang Blok Medan. Saya tak mau itu Blok Medan katakanlah Blok Maluku,” ucap Edy.
Pernyataan Edy Rahmayadi tersebut membuat suasana debat semakin riuh. Para pendukung dari kedua pasangan calon saling sindir. Moderator sempat kewalahan untuk menenangkan para pendukung dari kedua pasangan calon.
Menanggapi pertanyaan Edy Rahmayadi, maka Bobby Nasution menantang Edy Rahmayadi. Ia meminta agar Edy Rahmayadi melaporkan masalah Blok Medan tersebut jika memang merasa terjadi pelanggaran.
“Pak Edy kalau boleh mengutip perkataan Pak Edy pada debat pertama kemarin. Kalau merasa dari kami ada yang melanggar. Ya laporkan pak. Kami tunggu laporannya,” urainya.
Menurut Bobby ada mekanisme hukum jika memang terjadi pelanggaran. Ia tak masalah yang belum bisa dipastikan kebenarannya dibawa ke ranah debat Pilgub Sumut.
“Laporkan, ada mekanisme hukum ya laporkan. Silahkan pak ada penegak hukum jelas. Jangan cuma gara gara baca di media bapak bawa ke ranah debat. Kalau memang pernah dengar silahkan. Bapak mau pernyataan saya di depan sini, bapak laporkan dulu,” ujar Bobby dengan nada tinggi.
“Kalau bapak laporkan setelah bapak laporkan ada hal hal yang kami lakukan mangkir dari situ baru bapak kami suruh pernyataan di masyarakat. Tapi kalau bapak belum laporkan, baca di media bapak bilang dengar dengar isu bapak bilang gak mau curiga, bapak laporkan,” tambah Bobby.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.