Jakarta (Riaunews.com) – Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menceritakan dirinya sering diejek karena upah buruh di Jawa Tengah alias Jateng paling rendah. Tapi dia mengklaim telah menyelesaikan masalah buruh.
“Saya sering diejek ‘ah Jateng upah buruhnya paling rendah’,” ucap Ganjar Pranowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta Selatan pada Rabu, 8 November 2023. “Iya, tapi pabrik-pabrik relokasi ke Jateng.”
Dilansir dari laman jatengprov.go.jd, upah minimum provinsi atau UMP Jateng pada 2023 adalag Rp 1.958.169,69. Upah ini naik 8,01 persen atau Rp 145.234,26 dibandingkan UMP tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1.812.935.
Meski begitu, Ganjar menyebut Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berupaya mengatasi masalah buruh di Jateng. Adapun masalah buruh ini terdiri dari empat hal.
“Takut anak enggak bisa sekolah, keluarga enggak dapet Jamkes (jaminan kesehatan), khawatir tidak mendapat akomodasi baik, dan berat ongkos,” tutur mantan Gubernur Jawa Tengah ini.
Masalah pertama itu, lanjut dia, diatasi dengan pemerintah yang mewajibkan seluruh anak buruh untuk sekolah secara gratis.
Kedua, Jamkes berupa BPJS Kesehatan juga wajib diberikan. “Enggak sunnah,” ucap Ganjar Pranowo.
Ketiga, harus ada rumah susun sederhana milik (Rusunami) dan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di kawasan industri.
“Keempat, kami praktik bus Trans Jateng Rp 2 ribu,” tutur dia. “Itu menyelesaikan persoalan mereka, hemat lebih banyak dan transportasi lancar,” tambahnya.***