
Jakarta (Riaunews.com) – Partai Gerindra merespons kala kadernya, Fadli Zon dirayu oleh Partai Ummat untuk bergabung usai mendapat teguran dari Prabowo Subianto lantaran mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal banjir di Kabupaten Sintang.
Partai Gerindra, lewat Wakil Ketua Umumnya, Habiburokhman merespons santai Partai Ummat. Dia menyebut upaya Partai Ummat menarik Fadli Zon akan sia-sia.
“Kami nggak mau menanggapi terlalu serius statement tersebut. Bingung juga. Pak Fadli slow aja, kok ada pihak lain bicara begitu. Biasalah, namanya juga partai besar, pasti ada pihak-pihak yang ingin cari-cari kesempatan mengambil keuntungan politik. Boleh saja coba adu domba, tapi saya pastikan percuma,” kata Habiburokhman saat dihubungi, Sabtu (20/11/2021).
Habiburokhman mengaku heran atas tawaran Partai Ummat lantaran Fadli Zon adalah salah satu tokoh Partai Gerindra. Selain itu, dia menyebut Fadli Zon juga merupakan sahabat terdekat Prabowo Subianto saat susah dan senang.
“Pak Fadli Zon kan juga salah satu tokoh partai dan sahabat Pak Prabowo saat susah atau senang. Aneh saja kalau ada yang coba pecah-belah,” ucapnya.
Dia pun kembali menekankan terkait teguran dari Partai Gerindra merupakan hal yang lumrah. Dia bahkan mengaku sebagai salah satu yang pernah kena semprot partainya.
“Sejak Gerindra berdiri sampai sekarang, sudah ratusan dan mungkin ribuan teguran diberikan. Tidak ada satu pun yang menjadi masalah dan membuat orang yang ditegur pindah partai. Saya sendiri sering banget kena tegur, tapi nggak pernah baper. Kader-kader kami memegang teguh prinsip disiplin partai. Kami paham teguran adalah bagian dari mekanisme demokrasi internal,” ujarnya.
Respons Partai Gerindra ini diawali dari tanggapan Juru bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya atas perlakuan partainya terhadap Fadli Zon. Dia menyebut Fadli Zon membutuhkan tempat yang nyaman untuk perjuangkan keadilan.
“Saya sangat memahami situasinya. Jadi, kalau Fadli Zon mau tempat yang nyaman untuk memperjuangkan keadilan serta melawan kezaliman, Partai Ummat-lah tempat yang pas saat ini,” ujar Mustofa saat dihubungi, Jumat (19/11/2021).
Mustofa beralasan Fadli Zon adalah politikus yang memiliki DNA oposisi terhadap kezaliman dan ketidakadilan. Suara Fadli Zon pun dinilai satu frekuensi dengan publik.
“Fadli Zon adalah politikus yang semua orang tahu dia memiliki DNA oposisi terhadap kezaliman dan ketakadilan. Ini sejak awal-awal beliau masuk politik. Suara-suara beliau di Senayan selama ini sangat klop dengan frekuensi publik yang rindu politik bersih dan berwibawa,” tuturnya.
Tak hanya itu, Fadli Zon juga dinilai sebagai politikus yang langka di Indonesia. Dia menyebut saat ini jarang politikus yang vokal melayangkan kritik ke pemerintah.
“Karena itulah, politikus-politikus seperti Fadli Zon ini sekarang sangat langka di Indonesia. Anda bisa lihat sendiri, suara-suara kritis dari Senayan saat ini sepi, bagai rumah hantu,” kata Mustofa.
“Fadli Zon butuh saluran untuk membela rakyat. Saya kok yakin banyak tokoh seperti Fadli ini yang sedang menjumpai situasi dilematis. Di satu sisi harus mengikuti keinginan partai untuk bergabung dengan petahana, namun idealismenya sebagai politikus lurus nggak mau menerima adanya kezaliman dan ketakadilan yang menimpa masyarakat,” sambungnya.
Karena itu lah, Mustofa menilai Fadli Zon memiliki DNA oposisi dan tidak akan merasa nyaman bila memuji pimpinan yang tak sesuai. Dia pun lagi-lagi menegaskan bawa Partai Ummat membuka pintu 24 jam untuk Fadli Zon bila ingin bergabung.
“Saya sangat paham, DNA beliau adalah DNA oposisi. Kalau pemilik DNA oposisi diminta puja puji pemimpin yang tak mampu menjalankan keadilan, tentu dia tidak bakal nyaman. Dia dididik dengan pendidikan yang baik. Sayang jika tidak tersalurkan. Tugas pengawasan dia kepada mitra pemerintah akan mandul. Mandek, tak tahu harus bagaimana. Jadi kami membuka pintu 24 jam bagi beliau di Kantor DPP Partai Ummat di Tebet,” tuturnya.***