Minggu, 24 November 2024

Pengamat Nilai Koalisi Gerindra-PKB Segera Bubar karena ‘Cinta’ Cak Imin Bertepuk Sebelah Tangan

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berpose untuk media usai mendaftar bersama untuk calon partai politik peserta pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (8/8/2022). (Foto: Kompas)

Jakarta (Riaunews.com)- Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, koalisi yang sudah terbangun antara Gerindra dan PKB tak akan bertahan lama.

Hal ini menanggapi ucapa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyatakan akan mencari komposisi baru bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak dipasangkan dengan dirinya.

“Koalisi Gerindra-PKB hampir pasti bubar, akibat cinta bertepuk sebelah tangan,” kata Umam seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (22/11/2022).

Ia menjelaskan, alasan koalisi itu bubar karena Cak Imin tak legowo kalau elektabilitas dirinya itu selalu rendah dan tak bisa membantu memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.

“Namun, Prabowo dan Gerindra sendiri tampak tidak percaya dengan kapasitas Cak Imin dalam mendongkrak elektabilitasnya guna memenangkan kontestasi Pilpres 2024,” ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut Umam, meskipun sudah deklarasi koalisi, nama cawapres tetap dikosongkan.

Selain itu, kata dia, Gerindra bermain dua kaki dengan tetap mencari tokoh potensial cawapres yang bisa membantu mewujudkan Prabowo sebagai Presiden di 2024.

“Ada nama Khofifah masuk dalam daftar nama potensial tersebut, termasuk nama Puan Maharani yang jelas memiliki mesin politik riil di PDI-P,” kata Umam.

Atas dasar itu, Umam menilai wajar apabila Cak Imin ingin mengoreksi skema koalisi PKB bersama Gerindra.

“Karena peluangnya menjadi cawapres kian mengecil dan posisinya seolah dipandang sebelah mata oleh teman koalisi,” ujarnya.

Menurut dia, PKB justru akan leluasa mencari komposisi baru itu dengan membangun narasi politik Islam moderat di panggung demokrasi Indonesia.

“Sebab, kebersamaan Cak Imin dengan Prabowo membuka perdebatan di kalangan Kiai, karena Prabowo sudah terlanjur dipandang sebagian kalangan Nahdliyyinn sebagai pihak yang ikut bertanggung jawab terhadap praktik eksploitasi politik identitas dalam Pemilu 2014, Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pemilu 2019,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku akan segera membentuk poros baru di pesta demokrasi nanti bila Prabowo tak berpasangan dengan dirinya.

“Kita akan bikin komposisi (poros baru),” ujar Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2022).

Cak Imin tidak menjelaskan detail poros baru yang dimaksud.

Namun, koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bentuk PKB-Gerindra sudah memandatkan agar pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 ditentukan oleh dirinya dan Prabowo.

“Komposisinya rahasia, kita lihat nanti,” katanya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *