Jakarta (Riaunews.com)- Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku tidak tertarik dengan jabatan meskipun dirinya ditawarkan menjadi gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan.
Perempuan yang juga politikus PDIP ini pun menceritakan saat mendapat tawaran dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah. “Sering kali begitu, 2 kali saya (dapat tawaran) walikota, coba tanya Pak Hasto. Pertama saya suruh daftar saya nggak mau. Kedua juga saya nggak daftar,” jelas Risma di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2022).
Meski demikian, ia menegaskan bahwa keputusan soal mencalonkan sebagai kepala daerah dan jabatan lainnya merupakan hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Untuk itu, Risma tak ingin meminta jabatan kepada partai. “Karena kalau nanti saya pingin dan meminta ternyata ada cobaan yang berat, ya mohon maap nauzubilah bencana alam, banjir besar, doa saya ke gusti Allah apa? ‘Loh itu dulu kamu yang minta kok Risma’,” ujarnya.
“Tapi kalau saya tak minta dan dibenak saya tak ada keinginan, maka ya Allah berikan saya kekuatan untuk menyelesaikan ini,” lanjut Risma. Diketahui, masa jabatan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada 16 Oktober 2022.
Menjelang habisnya masa jabatan, santet tiga nama calon penjabat gubernur untuk mengisi kursi di Balai Kota. Ketiga nama itu sama-sama mempunyai pengalaman di instansi pemerintah, tetapi berasal dari instansi berbeda.
Adapun nama-nama itu antara lain Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, dan Dirjen Politik dan Pemerintah Umum Kemendagri Bahtiar.***