Rabu, 4 Oktober 2023

Survei Voxpol Tunjukkan Mayoritas Publik Tak Setuju Capres 2024 Harus Orang Jawa

(ilustrasi: CNBC Indonesia)

Jakarta (Riaunews.com) – Hasil survei Voxpol Center Research and Consulting menunjukkan mayoritas responden tidak setuju calon presiden (capres) 2024 harus orang yang berasal dari suku Jawa.

Sebanyak 53,5 persen responden menyatakan tak setuju bila capres 2024 harus berasal dari suku Jawa.

Sementara responden yang setuju capres harus berasal dari suku Jawa hanya sebesar 38,3 persen, kemudian yang menyatakan tidak tahu sebesar 8,2 persen.

“Mayoritas publik tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan capres Indonesia harus orang Jawa,” kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago,di Jakarta, Jumat (23/12/2022), sebagaimana dilansir CNN Indonesia.

Pangi menyebut mayoritas responden ingin agar Pilpres 2024 menghadirkan dua pasang capres-cawapres.

“59,3 persen responden menyatakan cukup dua pasang, 32,2 persen ingin lebih dari dua pasang,” ujarnya.

Pangi mengatakan ada beberapa alasan responden yang ingin Pilpres 2024 menghadirkan lebih dari dua pasang capres-cawapres.

Menurutnya, alasan yang paling banyak adalah karena rakyat berhak mendapatkan pilihan pemimpin alternatif.

“Ada juga yang beralasan agar tidak terjadi konflik dan perpecahan di tengah masyarakat, lalu agar tidak terjadi eksploitasi politik identitas atau SARA, serta memberi kesempatan kepada para pemimpin muda,” katanya.

Survei Voxpol dilakukan lewat wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas yang tersebar di 34 provinsi pada 22 Oktober hingga 7 November 2022.

Survei ini menggunakan multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,81 persen.

Sejauh ini, baru Voxpol Center Research and Consulting yang melakukan survei terkait apakah capres 2024 harus berasal dari suku Jawa atau tidak. Belum ada lembaga survei lain yang membuat pertanyaan terkait hal ini dalam surveinya.***

Tinggalkan Balasan