Jakarta (Riaunews.com) – Gerakan politik pendongkelan kepemimpinan Partai Demokrat oleh Moeldoko cs dinilai sebagai bentuk tidak tenggang rasa pada hadirnya pengkhianat.
Pendiri Jaringan Nusantara Aam S mengatakan, meski hasil kongres luar biasa (KLB) Moeldoko ditolak pemerintah tetapi masih saja berupaya dengan menggungat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Analisa Aam, jalan tikus yang ditempuh oleh Moeldoko Cs akan menemui jalan buntu.
“Tampaknya jalan tikus yang dilaluinya akan menemui jalan buntu karena memang tidak ada dasar hukum yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan KLB kaleng-kaleng,” demikian kata Aam, Sabtu (17/4/2021).
Lebih lanjut Aam mengatakan, kegagalan itu merupakan tamparan keras bagi Moeldoko. Sebabnya, karir kemiliterannya yang moncer di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sesungguhnya membongkar siapa sebenarnya Moeldoko.
“Atasan yang berjasa mendongkrak karir kemiliterannya saja dikhianati bagaimana pula dengan struktur partai yang dibujuk dengan berbagai cara untuk memuluskan KLB?” tanya Aam.
Meski demikian, manfaat dari serangan dari kubu Moeldoko telah membuat Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono semakin solid.
“Semoga Demokrasi tidak kalah karena uang dan kekuasaan dan semoga Pengadilan tidak takluk oleh uang dan kekuasaan,” demikian kata Aam.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.