Selasa, 3 Desember 2024

Eddy Yatim Sayangkan Bupati Meranti Diduga Tolak Kedatangan Gubri: Rugikan Masyarakat

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Eddy A. Mohd. Yatim
Ketua Komisi V DPRD Riau, Eddy A. Mohd. Yatim.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Anggota DPRD Riau dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kepulauan Meranti, Dumai dan Bengkalis Eddy A Mohd Yatim menyayangkan kabar yang mengatakan kalau Bupati Meranti M Adil menolak kedatangan Gubernur Riau Syamsuar dalam rangka kunjungan kerja ke Sekretariat Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Rumbio Nusa Mandiri (RNM).

“Kalau memang betul dia menolak kedatangan pak Gubernur, kita sangat menyayangkan itu. Walau bagaimanapun gubernur itu pimpinan dia. Dia ini (gubernur) perpanjangan pusat ini di daerah. Nggak boleh seperti itu,” kata Eddy Yatim, Kamis (13/10/2022).

Baca Juga: Bupati Meranti M Adil Bantah Tolak Kunjungan Gubernur Riau

Eddy Yatim menyebut, Kepulauan Meranti butuh bantuan. Persoalan di kabupaten itu tidak bisa diatasi dengan kekuatan keuangan daerah atau APBD Meranti saja.

“Saya juga pernah turun di Menanti. Kondisi Meranti itu butuh bantuan. Nggak bisa ditangani oleh kekuatan keuangan daerah. Kalau seandainya seperti itu kita kan juga juga bingung memberikan, kalau masyarakat datang minta bantuan. Kalau seandainya dikunci lewat bantuan keuangan tentu harus kesepakatan bupati dan gubernur. Kasihan masyarakat,” paparnya.

Kondisi seperti itu menurut dia, sangat merugikan masyarakat Kepulauan Meranti. Ia tidak ingin, ‘pertikaian’ yang terjadi berujung merugikan masyarakat yang butuh bantuan.

“Kalau memang betul kondisi seperti itu, kan kasihan masyarakat kita. Masyarakat ini kan ndak tahu ini. Persoalan konflik para petinggi ini nggak tahu dia. Tapi yang jelas korban masyarakat. Itu yang kita tidak mau,” jelasnya.

“Mestinya kita jadi pemimpin ini harus melihat situasi, yang kita pikirkan bukan kita sendiri, tapi masyarakat,” tambah dia.

Jika pun ada konflik atau sentimen pribadi antara Bupati dan Gubernur, kata Eddy, tidak boleh muncul ke permukaan. Sebab, kondisi itu bisa merampas hak-hak masyarakat.

“Tidak ada urusan itu, sebagai pemimpin tidak boleh muncul seperti itu. Sehingga menghalangi hak-hak masyarakat untuk mendapatkan ini (bantuan). Ndak boleh,” tegas dia.

Kabar batalnya kedatangan Syamsuar ke Desa Bagan Melibur juga telah beredar melalui media sosial dan WhatsApp (WA). Dalam pesan itu disebutkan kalau panitia menyebutkan dengan terang kalau acara batal karena tidak mendapat persetujuan dan adanya penolakan dari Bupati Meranti.

“Hal ini terkait dengan tidak disetujuinya rencana kunjungan kerja tersebut dan adanya penolakan dari Bupati Kab. Kepulauan Meranti. Kami mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada masyarakat yang telah bergotong royong dalam mempersiapkan segala sesuatunya, dan juga kepada pihak PT. EMP Imbang Tata Alam yang telah membantu banyak hal terkait persiapan-persiapan. Dan mohon maaf atas kejadian ini. Salam hormat, Syahrudin, Pengurus BUMDESMA RNM Kec. Merbau,” dalam pesan WA yang dilansir Cakaplah, Kamis (13/10/2022).

Sementara itu, Syahrudin saat dikonfirmasi perihal tersebut membenarkan, jika kunjungan orang nomor satu di Provinsi Riau itu di Bumdesma RNM memang dibatalkan karena tidak mendapat persetujuan dari Bupati Kepulauan Meranti, setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah.

Baca Juga: Rencana Kunker Gubernur Riau ke Meranti Batal Karena Ditolak Bupati

“Jadi setelah kita mendapat informasi bahwa pak Gubernur akan melakukan kunjungan kerja di Bumdesma RNM, kita koordinasi dengan Sekda Kabupaten Meranti sekaligus pemberitahuan, tapi kita tidak tahu pasti apa yang menjadi persoalan Bupati (Kepulauan Meranti) terhadap kunjungan (Gubernur Riau) itu. Namun, terkait dasar apa (menolak), itu di luar ini (pengetahuan) kita,” katanya.

Batalnya kegiatan gubernur di Meranti juga dibenarkan Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Erisman Yahya.

“Iya, agenda kunjungan kerja pak Gubernur ke Kepulauan Meranti dibatalkan,” kata Erisman, Kamis (14/10/2022).

“Berdasarkan informasi, katanya ada penolakan dari Bupati, tapi alasannya apa kita tidak tahu,” kata Erisman lagi.

Sementara itu Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Adil membantah semua tudingan yang mengarah kepadanya tersebut.

Adil menjelaskan, bahwa dirinya tidak pernah melakukan penolakan kepada setiap orang, warga negara Indonesia untuk melakukan kunjungan ke Meranti, apalagi orang tersebut merupakan Gubernur Riau.

“Kita kan warga negara yang taat hukum, kalau mau masuk silahkan masuk. Tapi kalau dia membatalkan janji politiknya untuk Meranti, ada banyak,” cakapnya lagi.

Lebih jauh, Adil mengaku bahwa dirinya tidak pernah diberitahu bahwa Gubernur Riau Syamsuar akan ada kunjungan ke Meranti. “Saya tak pernah dikasih tahu kalau mau datang, gak pernah dikasih tahu,” ulasnya.

“Masa pak gubernur takut sama bupati. Bupati takut sama pak gubernur itu baru betul. Gubernur takut dengan bupati, ngape ngentam,” tegasnya.

Lebih jauh, mantan anggota DPRD Riau mengatakan tudingan yang diarahkan kepadanya tidak berdasar.

Ditanyakan lagi soal tersebut muncul dari pesan berantai pengurus Bumdes yang tersebar luas, dan disebutkan bahwa Bupati menolak kedatangan Gubernur, ia lagi-lagi menegaskan tidak melakukannya.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan