Gubri akui masih ada BUMD untuk bayar konsultan saja susah

Syamsuar
Gubernur Riau Syamsuar (kiri) dalam rapat membahas kondisi BUMD Riau. (Foto: MCR)

Pekanbaru (Riaunews.com) – Merebut peluang untuk mendapatkan Participating Interest (PI) dari minyak dan gas (Migas) dianggap menjadi satu peluang dari oleh Badan Usaha Milik Daerah Daerah (BUMD) di Riau dalam menghasilkan dividen.

Namun ada BUMD di Riau yang memiliki bisnis inti di bidang migas dan seharusnya bisa merebut kesempatan mengelola blok, tapi tak bisa berbuat banyak. Parahnya lagi, untuk mencari konsultan untuk membayar beberapa ratus juta BUMD tersebut tak bisa.

“Hanya untuk mencari konsultan untuk membayar beberapa ratus juta, tak bisa BUMD ini. Saya bilang kalau seperti ini bagaimana,” kata Gubri, Selasa (18/2/2020), dilansir Media Center Riau.

Mestinya BUMD ini bisa berinovasi, mencari solusi. Karena kesempatan untuk mendaptkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui PI itu besar. Tapi karena tidak di-manage dengan baik, akhirnya sampai sekarang tidak dapat PI.

Orang nomor satu di Riau ini kemudian membandingkan bagaimana PT Bumi Siak Pusako (BSP) berhasil mengambil alih pengelolaan PI dari Blok Siak. Sementara BUMD Riau justru belum bisa.

“Blok Rokan belum dapat, pada hal Blok Siak sudah dapat. Blok Kampar juga harusnya sudah dapat,” ujar Syamsuar.

Lebih lanjut, Gubri menegaskan akan segera mengevaluasi seluruh BUMD Riau tetap dilakukan. Tidak terkecuali jajaran manajerial, mulai dari komisaris hingga ketingkat direksi. Evaluasi tersebut sebagai evaluasi untuk mewujudkan BUMD yang handal.

“Ini harus dirubah (BUMD), mulai dari komisaris, setelah itu, baru direksinya,” ungkap Gubri.

Kekecewaan Gubri hingga bukan tanpa alasan. Pasalnya, jangankan memberikan kontribusi berupa dividen, untuk menuntaskan masalah internalnya saja tidak bisa. Parahnya lagi, laporan keuangan saja disclaimer.

“Ada BUMD, tak usahkan nak memberikan kontribusinya, untuk menuntaskan masalah internnya saja, tak bisa. Nah, ada beberapa BUMD seperti itu. Laporan keuangannya masih disclaimer, berdasarkan hasil laporan keuangan,” tegas Syamsuar.

Hanya saja, BUMD mana saja yang menjadi target utama untuk pembenahan baik komisaris dan direksi, mantan Bupati Siak ini tak merincikan.

“Jadi sabar saja dulu, memang masih banyak PR BUMD kita ini,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *