Harimau Sumatera ditemukan mati di Sungai Mandau

Tim dari BBKSDA mengevakuasi bangkai harimau sumatera yang mati.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Seekor harimau Sumatera kembali ditemukan mati di hutan produksi, sekitar 45 meter dari batas konsesi suatu perusahaan di Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

“Harimau yang mati berjenis kelamin betina dewasa,” kata Kepala Bidang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Sutmantoro, dilansir Okezone Rabu (2/9/2020).

Baca: Riau akan miliki pusat konservasi Harimau Sumatera

Tim BBKSDA yang menerima laporan langsung menuju lokasi. Berdasarkan hasil pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP), si raja hutan diperkirakan sudah mati antara 5-6 hari.

Lokasi penemuan harimau tersebut berada di hutan produksi, artinya lokasinya masih tangungjawab dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau.

“Kita sangat menyayangkan kematian harimau untuk yang kesekian kalinya. Mari kita jaga dan selamatankan harimau. Kelangsungan hidup harimau merupakan tanggungjawab kita bersama,” pungkas Sumantoro.

Sebelumnya pada Senin (18/5/2020), seekor harimau ditemukan mati akibat terjerat di area konservasi milik PT Arara Abadi, tepatnya di Desa Minas Barat, Kabupaten Siak.

Saat ditemukan, Harimau Sumatera itu sudah dalam kondisi mati dengan kaki depan kanan terjerat dan sudah dipenuhi lalat dan belatung. Diperkirakan raja hutan tersebut sudah terjerat sekitar 1 (satu) minggu sehingga memperparah luka yang ada di kakinya.

“Tim segera melakukan evakuasi terhadap Harimau sumatera berjenis kelamin Jantan tersebut dan membawanya ke kantor Balai Besar KSDA Riau untuk neukropsi sebelum dikuburkan,” kata Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono.

Baca: Pemkab Siak, BKSDA dan BOB rencanakan bangun pusat konservasi harimau Sumatera

Suharyono mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini. Apalagi adanya niat pemasang jerat untuk memburu harimau. Ini karena di TKP pihaknya menemukan bangkai babi yang diikat sebagai umpan. Patut diduga bahwa yang memasang jerat memang pemburu harimau.

“Ini yang kami sayangkan sampai terjadi lagi ada seekor harimau yang menjadi korban di area konsesi,” tambahnya.***

 

Editor: Ilva

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *