Kampar  

Mahasiswa Kukerta Unri Bersama ACT bantu warga korban banjir di Kualu

Kukerta Mahasiswa Unri bersama ACT membagikan pakaian layak pakai pada warga Perumahan Graha Kualu Payung Sekaki yang merupakan korban banjir 2019. (Foto: istimewa)

Kampar (Riaunews.com) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Relawan Covid-19 Universitas Riau bekerjasama dengan lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT), turut membantu melaksanakan program pemberian pakaian layak pakai kepada warga di Perumahan Graha Kualu Payung Sekaki, Senin (8/6/2020).

Perumahan yang berada di Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar ini pada 2019 silam terkena banjir parah.

Dalam kegiatan ini, Tim Kukerta Relawan Covid-19 Unri terdiri dari Abdul Halim, Seping dan Intania Sitio. Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Menurut Abdul Halim yang merupakan ketua kelompok, alasan tim mereka melaksanakan kegiatan pembagian pakaian layak pakai, karena di wilayah tersebut rawan terkena banjir yang sangat parah.

“Ditambah kondisi ekonomi mereka yang kurang baik menyebabkan kami sebagai tim relawan covid-19 tergerak untuk membantu warga di wilayah tersebut,” ungkapnya kepada Riaunews.com melalui pesan WA yang diterima Rabu (10/6/2020).

Sementara anggota tim, Seping, menjelaskan sebelum mereka melakukan kegiatan, pihaknya sudah mensurvei apakah daerah tersebut layak untuk diberikan bantuan.

“Sebelumnya kami terjun langsung ke daerah tersebut untuk melihat kondisi masyarakat setelah sebelumnya melihat di berita online mereka terdampak banjir pada 2019 silam,” ucap Seping.

Anggota tim lainnya, Intania, mengatakan respon warga, khususnya ibu-ibu yang menerima baju-baju tersebut sangat baik.

“Warga menyebut bahwa baju-baju ini sangat mereka perlukan, karena dampak dari banjir 2019 lalu menyebabkan banyak pakaian yang ada di rumah tak lagi layak dipakai, sebagian bahkan hilang terseret derasnya banjir,” kata Intania menirukan ucapan ibu-ibu tersebut.

Ditambahkannya, para warga juga mengatakan bahwa mereka butuh perhatian dari pemerintah daerah agar daerah tersebut tak lagi kebanjiran.

“Ditambah dengan adanya pandemi covid-19 membuat perekonomian warga makin terpuruk. Jangankan beli baju, untuk makan warga kesulitan untuk mendapatkannya,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *