Pekanbaru (Riaunews.com) – Sejumlah petinggi PT Hutama Karya (Persero), menemui Gubernur Riau Syamsuar guna membahas percepatan jalan tol trans Sumatera khusus wilayah Provinsi Riau.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Rumah Dinas Gubernur Riau, Jumat (19/6/2020), Gubri didampingi Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Riau Evarefita, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR), M Taufiq OH.
Sementara perwakilan dari PT HK dihadiri oleh General Manager Ilham D Satria, Kepala Divisi Perencanaan Jalan Tol, Heru Pramana dan Project Director ruas Bangkinang-Pangkalan, Fahrudin.
Baca: Wagub: Cuma Sumbar di Sumatera yang tak punya jalan tol
Dalam kesempatan tersebut, Ilham melaporkan tentang progress jalan tol Pekanbaru-Dumai, dimana pekerjaannya hampir selesai.
“Penyelesaian jalan tol Pekanbaru Dumai tinggal sedikit lagi, tentu diharapkan dapat segera di resmikan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Selanjutnya, Ilham menuturkan perencanaan pembangunan jalan tol Pekanbaru menuju Rengat hingga Jambi basic designnya sudah selesai, saat ini tinggal menunggu persetujuan Kementerian PUPR.
“Untuk panjang jalan tol Pekanbaru-Jambi 198 kilometer dengan rincian sepanjang 116 KM berada diwilayah Provinsi Jambi dan 83 KM berada di wilayah Provinsi Riau,” lanjutnya.
Sedangkan untuk jalan tol Pekanbaru-Padang (Sumbar), yaitu jalan tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 KM berdasarkan penentuan lokasi langsung dari Gubri, sudah dilakukan metode staking out di lapangan, kemudian penentuan lokasi untuk Bangkinang-Pangkalan sepanjang 61 KM segera diusulkan oleh Gubri.
Baca: Tol Pekanbaru-Dumai batal dioperasikan untuk Lebaran 2020
Atas hal tersebut, Syamsuar menyambut baik perihal proyek perencanaan pembangunan jalan tol Sumatera ini, namun perlu diperhatikan terkait persiapan harus dilakukan secara maksimal.
“Tentunya terkait pembangunan ini perlu untuk tahap persiapan harus dilakukan semaksimal mungkin, sehingga apabila sudah berjalan pembangunan jalan tol ini sudah diminalisir permasalahannya,” ungkap Gubri.
Syamsuar juga mengharapkan pintu tol dibuat bernuansa Melayu agar ketika memasuki kawasan jalan tol menuju Riau ada ciri khas dari daerah yang akan di tuju, dimana Provinsi Riau yang kental dengan nuansa Melayu.
“Untuk pintu-pintu tol yang akan memasuki Riau agar dibuatkan arsitektur bernuana Melayu, agar menampak ciri khas daerah Riau,” tutur Gubri.
Syamsuar mengharapkan kepada Bupati/Wali Kota agar dapat membantu menyukseskan pembuatan jalan tol tersebut, agar proyek pengerjaan jalan tol dalam berjalan baik.***