
Pekanbaru (Riaunews.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau telah mengeluarkan fatwa bahwa Riau tidak termasuk daerah yang berisiko tinggi penularan virus corona, sehingga shalat Jumat dan berjamaah di masjid tetap wajib bagi setiap Muslim laki-laki.
Meski demikian, pengurus Masjid Raya An-Nur Pekanbaru tetap meningkatkan kewaspadaan atas virus yang berasal dari Wuhan, China, tersebut. Salah satunya dengan memperpendek khutbah Jumat yang biasanya 20 menit atau lebih dipersingkat menjadi 10 menit.
“Salat Jumat tetap kita laksanakan. Cuma khutbah biasanya 20 menit kita singkat jadi 10 menit,” kata pengurus Mesjid Raya An-Nur, ustadz Zulkarnain Umar, Jumat (19/3/2020).
Tetap digelarnya sholat Jumat, mengingat Riau masih tergolong daerah terkendali dari virus corona. Meski begitu, Ustaz Zulkarnain mengimbau agar para jemaah agar menjaga kebersihan badan sebelum bepergian ke mesjid. Sementara pihak pengurus juga sudah mempersiapkan sanitizer dan hand soap, sabun cair khusus untuk mencuci tangan.
“Diimbau jemaah menjaga kebersihan, cuci tangan. Kita sudah siapkan sanitizer dan hand soap sudah disiapkan,” ungkap Ustaz Zulkarnain.
Lebih lanjut, pada pelaksanaan sholat Jumat hari ini, Imam akan memimpin doa qunut nazilah dan doa istigosah. Lantunan ayat-ayat Allah SWT bentuk munajat agar wabah virus corona yang sedang melanda dunia, khususnya Indonesia termasuk Riau segera bisa diatasi.
“Hari ini Jumatan di An-Nur, imam akan memimpin doa qunut nazilah dan doa istigosah. Memohon agar Wabah melanda dunia, khususnya Indonesia, Riau. Segera diangkat oleh Allah SWT,” papar Ustaz Zulkarnain.
Adapun khatib salat Jumat adalah Ustaz Jon Pamil, dengan judul sikap orang beriman terhadap wabah melanda negeri. Sementara imam ustaz Nazri.***