Jumat, 29 Maret 2024

Usai Digusur Pedagang Agus Salim Bingung Mau Jualan di Mana, Disperindag: Sosialisasi sudah 2 Tahun

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Kondisi Jalan Agus Salim Pekanbaru paska penggusuran ratusan pedagang. (Foto: Cakaplah)

Pekanbaru (Riaunews.com) – Sejumlah pedagang yang selama ini menggelar lapak di Jalan Agus Salim, Kota Pekanbaru, kini mengaku kebingungan mau jualan di mana, paska penggusuran dilakukan pihak Pemerintah Kota (Pemko) pada Kamis (18/11/2021) kemarin.

Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia (APSI) Pasar Pusat Armendi, lokasi yang disediakan Pemko dinilai tidak mampu menampung seluruh pedagang.

“Kami di Pasar Agus Salim ini, belum tahu mau kemana. Di pasar yang sudah ditunjuk oleh pemerintah, kami mau jualan apa? Kapasitasnya juga tidak cukup untuk kami,” kata Armendi, Jumat (29/11/2021).

Pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang lebih tepat, sebab mereka juga telah memberikan pendapatan daerah melalui retribusi yang dipungut Rp2 ribu perhari.

“Kita minta agar Pak Wali, binalah kami. Beri kami solusi yang tepat, kami selama ini sudah memberikan PAD bagi Kota Pekanbaru. Dipungut Rp2 ribu setiap hari,” akunya.

Sementara itu, sebagaimana dilansir cakaplah.com, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, rencana relokasi pedagang sudah berjalan sejak 2 tahun lalu. Sejak Agustus lalu, Disperindag juga intens melakukan sosialisasi.

“Sejak 2 tahun lalu sudah diberikan peringatan kepada pedagang agar segera pindah ke tempat yang telah disiapkan. Kita beri imbauan, mulai Agustus kita intens melakukan sosialisasi,” kata Ingot.

Beberapa minggu yang lalu Disperindag juga sudah mengedarkan surat untuk verifikasi pedagang Agus Salim. Instansi itu minta pedagang mendaftar dan kembalikan ke Disperindag agar tahu berapa jumlah pedagang.

“Tapi ternyata yang mengembalikan sedikit. Sebelum hari penertiban itu jumlahnya masih tertampung dalam pasar rakyat. Soal penertiban, ada peringatan satu, dua, dan tiga, hingga perintah bongkar mandiri lapak,” jelasnya.

Hari ini, kata dia, sudah ramai pedagang yang datang ke posko minta ditempatkan. “Hari ini kita intens verifikasi untuk penempatan. Kami tegaskan pedagang sudah tahu soal penertiban ini,” tegasnya.

Lanjutnya, Disperindag masih membuka posko agar seluruh pedagang bisa menempati lapak yang disediakan. Di pasar rakyat, diakuinya memang tidak tertampung. Namun, ada opsi lain sebagai solusi untuk pedagang.

“Ada, kami masih membuka posko untuk penempatan pedagang. Kalaupun ada yang tidak tertampung, kita relokasi ke lokasi setelah Jalan Cengkeh arah Ahmad Yani. Pak Wali tidak ingin pedagang itu tidak bisa berjualan,” jelasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *