Jakarta (Riaunews.com) – Perhelatan Islamic Book Fair (IBF) 2023 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Rabu-Ahad, 20-24 September 2023 tidak hanya diikuti oleh para penerbit. Seperti halnya Yayasan Daya Bunayya.
Yayasan ini fokus mengelola taman pendidikan atau kelompok bermain TK dan SD. Founder Yayasan Daya Bunayya Endah Widyawati mengatakan pada tahun ini pertama kali yayasan yang dikelolanya membuka stan di IBF.
“IBF kali ini pertama kali kami ikut. Kami banyak belajar tentang IBF. Mencoba beradaptasi saja dengan keadaan,” ungkap Endah di arena IBF, Sabtu (23/9/2023).
Menurut Endah, stan Yayasan Daya Bunayya membuka layanan konsultasi atau curhat para santri. Dengan dibimbing guru-guru muda mumpuni, banyak santri yang antusias curhat.
“Pojok Curhat Santri tidak di stan-stan lain. Guru-guru kami yang masih muda mengajak ngobrol. Tanya tentang sekolah, keluarga, perasaannya. Kangen atau tidak,” ujar Endah.
“Keunggulan kami itu dalam mendengarkan orang lain. Dan memahami perasaan orang lain,” lanjut Endah.
Endah mengaku Pojok Curhat Santri dibuka pada hari kedua pelaksanaan IBF. Karena ini kali pertama keikutsertaan pada even IBF, Endah mencoba beradaptasi. Ia berpikir keras agar stan Yayasan Daya Bunayya diminati pengunjung, meski tidak menjual buku.
Pada hari pertama, ia melihat banyak peserta yang hadir di IBF dari kalangan santri. Sehingga pad hari kedua, ia pun membuka Pojok Curhat Santri.
“Pojok curhat Santri kami buat pada hari kedua. Karena kami melihat di hari pertama ini antusiasme santri besar sekali. Kami ajak saja ke sini,” kata Endah. (*/hft)