Jumat, 13 September 2024

Besok, mahasiswa Minang bicarakan Injil Berbahasa Minang melalui zoom

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 


Padang (Riaunews.com) – Kitab Injil berbahasa Minang menimbulkan berbagai persepsi dari berbagai pihak. Kitab Injil dalam bentuk digital dengan menggunakan bahasa Minang menimbulkan keresahan bagi masyarakat Minangkabau.

Hal ini terkait dengan falsafah Minang “Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” yang telah ada secara turun temurun dalam Adat Minang. Falsafah ini menggambarkan bahwa masyarakat Minangkabau berpegangan pada ajaran Islam.

Baca: Mantan Menteri Agama ini justru menyarankan adanya Injil Bahasa Minang

Permasalahan ini menyebabkan Aliansi Mahasiswa Minangkabau Jabodetabek juga angkat bicara. Mahasiswa Minang yang berada di daerah rantau merasa hal ini perlu perhatian penuh agar tidak menimbulkan konflik dimasa yang akan datang. Mahasiswa meminta agar semua pihak agar dapat menjaga toleransi.

Melansir Singgalang, Sabtu (9/6/2020), Aliansi Mahasiswa Minangkabau Jabodetabek juga mengapresiasi penuh kepada Gubernur Sumatera Barat dan Menkominfo atas dihapusnya aplikasi Kitab Suci Injil yang menggunakan bahasa Minang di platform playstore.

Menurut Irwan, permasalahan ini sudah terjadi 22 tahun dan sudah diselesaikan dengan aman. Namun, saat ini disayangkan masalah ini muncul kembali dan juga sekarang di tengah masa perjuangan melawan virus corona.

“Kami berharap permasalahan ini tidak terulangi lagi dimasa mendatang yang dapat membuat kegaduahan di tengah masyarakat,” kata Irwan.

Baca: Surati Menkominfo, Gubernur Sumbar minta Injil berbahasa Minang dihapus

Berdasarkan falsafah adat, orang Minangkabau pasti berpegang teguh kepada Alqur’an dan Sunnah otomatis berdasarkan ajaran Islam.

“Kami menganggap adanya Aplikasi Kitab Suci Injil berbahasa Minang itu sudah sia-sia dan bertentangan dengan norma adat yang ada,” tambahnya.

Permasalahan ini menimbulkan pro-kontra dalam masyarakat. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, panitia penyelenggara mengajak semua pihak untuk dapat mendiskusikannya secara terbuka di Diskusi Online dari Minang Youth Talk ini bertajuk “Sikap Pemuda Minang Menyikapi Kitab Injil Berbahasa Minang”.

Diskusi online ini diadakan pada Ahad 7 Juni 2020 besok mulai pukul 19.00-21.00 di aplikasi Zoom.

Narasumber yang akan berbicara dalam diskusi nanti Plt Kepala Biro Humas Sumatera Barat. Ketua Umum Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau, Duta Budaya Sumatera Barat 2019, dan rekan-rekan Ketua Ikatan Minang.

Baca: Heboh Injil digital berbahasa Minang, Buya Masoed: Sayangilah Nagari jangan dirusak

Handika Rahmat Febrian, Ketua Umum Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Minang Bogor, Mahasiswa Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan IPB University.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *