Senin, 2 Desember 2024

Budi Arie Akui Rekrut AK Atas Rekomendasi T

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi terus dikaitkan dengan judi online yang menjerat sejumlah ASN di Komdigi. (Foto: Tribunnews)

Jakarta (Riaunews.com)- Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi akhirnya angkat bicara soal kasus judi online atau judol yang dikendalikan belasan pegawai di Komdigi, yang menyeret-nyeret namanya beberapa waktu belakangan ini.

“(Saya) justru menjadi korban pengkhianatan yang dilakukan (oknum) pegawai Komdigi,” ujarnya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu (10/11/2024).

Namun Budi mengakui bahwa dirinya memang merekrut Adhi Kismanto (AK) atas rekomendasi sosok berinisial T. Sosok ini diduga adalah Zulkarnaen Apriliantony atau Tony Tomang, eks komisaris BUMN PT HIN.

Baca Juga: Kapolri Sebut Budi Arie Berpeluang Diperiksa dalam Kasus Judi Online

Dugaan ini diperkuat dengan pengakuan Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra soal penangkapan dan penetapan tersangka Zulkarnaen Apriliantony, pada Selasa (5/11/2024) lalu.

Budi Arie pun bercerita bagaimana proses perekrutan AK. Mulanya pada 17 Juli 2023 Kominfo yang sekarang disebut Komdigi mengalami kekurangan kuantitas dan kualitas sumber daya untuk memberantas judi online. Kemudian, pada masa perekrutan di bawah Direktorat Pengendalian, sosok T muncul menawarkan beberapa orang yang disebut sebagai hacker-hacker muda.

“Muncul AK melalui T sebagai salah satu tenaga muda anti judol. Saudara AK memperlihatkan kemampuan sistem dan mesinnya bisa men-take down 50.000 sampai 100.000 (situs) per hari. Sebenarnya ada beberapa nama lagi yang masuk tapi belakangan mereka mundur,” ujar Budi.

 

Lebih lanjut, atas usulan T Budi Arie menerima sosok AK yang pro memberantas judi online. Meskipun begitu, dirinya sempat merasa kesulitan lantaran AK hanya lulusan SMK.

“Memutuskan untuk AK diterima karena yang bersangkutan mengklaim punya skill IT mumpuni, di mana dalam dunia IT, sudah umum bahwa ijazah terkadang bukan menjadi hal yang utama,” kata dia.

Budi Arie menegaskan, bahwa tenaga pengawasan dan penindakan (take down) bekerja serta diawasi di bawah Direktorat Pengendalian, bukan di bawah menteri. Belakangan, T dan AK justru bekerja di kantor satelit Bekasi untuk melindungi lebih dari 1.000 situs judi online dari take down Komdigi.

“T pun ternyata ” bermain” tanpa sepengetahuan Direktur, Dirjen Aptika apalagi Menteri. Perintah untuk menumpas judol tidak dilaksanakan, malah mereka tergoda bersekongkol dengan bandar judol,” ujar dia.

Terseretnya nama Budi diawali dari kabar tertangkapnya Zulkarnaen Apriliantony, eks komisaris BUMN PT HIN, terkait kasus judol dibekingi pegawai Komdigi. Pria yang akrab disapa Tony Tomang ini disinyalir orang dekat Budi Arie

Akun X (Twitter) @PartaiSocmed menyebut, Tony Tomang yang memasukkan Adhi Kismanto alias Fallen ke Komdigi. Dia juga yang main ‘belakang’ mengenalkan Fallen langsung ke Budi Arie agar diterima di Komdigi.

Karena kebisaannya di bidang IT, Adhi Kismanto dipakai oleh Budi Arie untuk mengelola mesin atau software crawling web-web judi online di Kominfo, sesuai dengan tujuan awal Tony Tomang.

“Meskipun bukan ASN Kominfo, tapi karena dibawa oleh Tony, maka dia diberi kepercayaan oleh Budi Arie untuk mengelola mesin/software crawling web-web judi online di Kominfo,” cuit akun itu.

Dengan masuknya Fallen ke dalam sistem, membuat Tony Tomang bisa mengontrol hasil crawling situs judi online itu.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan