
Jakarta (Riaunews.com) – Buruh mengaku tersinggung dengan pernyataan Prabowo Subianto. Bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu meminta buruh tidak ‘mencekik’ pengusaha dengan menekan soal kenaikan upah.
“Banyak masukan dari buruh ke kami yang mengaku tersinggung dengan pernyataan beliau ini,” Wakil Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Arnod Sihite di Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Ia menilai Prabowo seperti tidak memahami persoalan buruh dengan baik. Ia menegaskan soal kenaikan upah buruh merupakan proyeksi pemerintah sejak lama.
“Artinya Pak Prabowo tidak memahami persoalan buruh ini dengan baik. Dan terkesan justru mengintimidasi buruh. Tidak begitu sikap pemimpin,” ungkap Arnod.
Arnod menjelaskan sikap pemerintah sudah jelas bahwa gaji pekerja harus mencapai Rp10 juta per bulan. Ini agar Indonesia bisa naik kelas menjadi negara maju.
“Ini bukan dari saya tapi sikap pemerintah saat ini yang menargetkan Indonesia untuk keluar dari zona negara berpenghasilan menengah pada 2045 mendatang. Ini bagus. Jangan dikacaukan lagi. Atau mungkin memang beliau kurang paham situasi buruh?” ungkap dia.
Arnod menyebut apa yang disampaikan Prabowo seperti tidak memiliki sensitivitas dengan nasib buruh di Indonesia yang mayoritas berpenghasilan rendah. Sikap yang disampaikan cenderung menyalahkan seakan-akan buruh selama ini hanya sibuk menekan pengusaha soal upah.
Arnod melanjutkan, terkait upah buruh, hal tersebut sudah termaktub di dalam konvensi dan hukum internasional yang menyepakati upah minimum wajib diberikan kepada buruh dan harus dinaikkan setiap tahunnya. Hal tersebut tertuang dalam Konvensi ILO Nomor 133 tentang upah minimum. Undang-Undang UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan maupun UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja mengatur dengan tegas kalau upah minimum harus dinaikkan setiap tahunnya.
“Artinya beliau kurang mendapat informasi yang baik atau kurang memahami situasi buruh Indonesia. Sungguh sangat disayangkan,” ungkap Arnod.
Sebelumnya, Prabowo meminta agar buruh jangan terlampau menekan pengusaha soal upah. Ini bisa membikin banyak pengusaha angkat kaki.
“Jangan kau tuntut pengusaha (naikkan UMP), kalau tidak untung. Jangan mencoba mencekik pengusaha, kalau pengusaha ditekan dia bisa pindah ke negara lain,” kata Prabowo kata Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta.***