Caleg Demokrat Sulsel Tetap Dukung Anies Baswedan Sebagai Capres

Asri Tadda yang merupakan caleg Partai Demokrat untuk DPRD Sulawesi Selatan, memilih tetap mendukung Anies Baswedan sebagai Capres. (Foto: Linksulsel.com)

Makassar (Riaunews.com) – Nama Asri Tadda tercatat di Daftar Calon Tetap (DCT) calon anggota legislatif (caleg) DPRD Sulsel dari Partai Demokrat.

Caleg nomor urut 4 Partai Demokrat ini akan bertarung di Dapil Sulsel 11 meliputi Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kota Palopo.

Namun, walaupun terdaftar sebagai caleg Demokrat, Asri tetap mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.

Anies-Muhaimin sendiri diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terdiri Partai NasDem, PKB dan PKS.

Seperti diketahui, Partai Demokrat memang bagian dari KPP namun kemudian hengkang ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran karena Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak dipilih oleh Anies menjadi cawapresnya.

Bisa dikatakan, Asri Tadda adalah pendukung garis keras Anies-Muhaimin di Sulsel. Sebab, dia menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Mileanis, salah satu simpul relawan pendukung Anies Baswedan.

Dilansir TribunToraja, ketika dikonfirmasi, Asri Tadda mengatakan tidak ada masalah dengan dirinya menjadi caleg Demokrat sekaligus pendukung Anies.

Sebab dia sudah berkomunikasi dengan internal Partai Demokrat. Dari komunikasi itulah, dia tetap masuk DCT Partai Demokrat.

Menurut Asri, dia tidak bisa meninggalkan Anies karena telah memiliki komitmen sejak awal.

Dia berharap, pencalegannya di Demokrat dan sebagai Sekjen DPP Mileanis tidak perlu dipermasalahkan.

“Ini kan dapat lampu hijau, kami saling kenal kan. Berbeda kalau di awal saya masuk partai yang tidak ke Pak Anies. Ini ada sejarahnya, tidak bisa dihapus begitu saja. Jadi ngertilah sedikit,” ujarnya.

Dia melanjutkan, sejak awal dirinya sudah mengawal Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024.

Namun, di tengah perjalanan terjadi perubahan soal sosok cawapres yang diusung Koalisi Perubahan.

Bagi Asri Tadda, dukungannya kepada Anies-Cak Imin tidak bisa lagi berubah.

Soal dukungan partai, dia tetap di Demokrat, tetapi capres-cawapres dia lebih pilih pasangan Anies-Muhaimin.

“(Soal sanksi) Saya siap menerima segala konsekuensi dari partai. Memang menjadi dilema bagi teman-teman caleg Demokrat dan pada akhirnya saya memutuskan meneruskan apa yang saya mulai,” katanya.

Diakuinya, jika hal ini dilihat dari luar partai, memang kurang etis.

Namun, dalam konteks ini, bukan hanya dia saja yang ada dalam posisi ini.

Beberapa caleg Demokrat lainnya juga sama, namun hanya dia yang menonjol.

Sebagai relawan, Asri Tadda mengaku harus melanjutkan sampai memenangkan Anies menjadi Presiden di Pilpres 2024.

“Sebagai caleg, saya juga tetap maju dan soal partai, itu internalnya Demokrat yang atur,” tandasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *