Kamis, 28 November 2024

Cekcok, suami siramkan pertamax bakar istri dan anak yang masih 3 tahun

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Polisi memasang garis pembatas di TKP. (Foto: Ilustrasi)

Pekalongan (Riaunews.com) – Peristiwa suami membakar anak dan istri hingga tewas mengegerkan warga Pekalongan. Polisi menyebut pelaku yakni Amir (35) menyiramkan BBM jenis pertamax saat istrinya Muamalah (29) dan anak balitanya Nafisa (3) tengah tertidur, Sabtu (29/8/2020) dini hari.

Tak hanya itu aksi bakar diri dan keluarga itu bermula dari cekcok dengan istrinya sejak Jumat (28/8/2020) sore.

“Keduanya cekcok dari sore hingga malam. Sekitar pukul 23.00 WIB, pelaku membeli bahan bakar pertamax di SPBU,” kata Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Poniman, seusai olah TKP di lokasi, Desa Karangsari, Bojong, Pekalongan, sebagaimana dilansir Solopos.com (jaringan media Suara.com), Sabtu (29/8/2020).

Poniman mengatakan, momen Amir membeli pertamax terekam kamera CCTV di SPBU Bojong. Amir tampak membawa jeriken berkapasitas 5 liter. Dari keterangan petugas SPBU, Amir membeli pertamax senilai Rp 50.000.

“Dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan kami, bahwa pelaku ini membeli bahan bakar pertamax kurang lebih Rp 50.000 yang dimasukkan ke dalam jeriken,” terangnya.

Poniman mengatakan, ibu mertua Amir, Rokayah sempat memergoki menantunya itu membawa jeriken berukuran 5 liter saat masuk ke kamar.

Rokayah yang curiga lalu memberitahu suaminya, Khuzaeri.

Keduanya lalu mendatangi tetangga yang juga kerabatnya Muhamad Aris untuk mengecek.

Kekhawatiran keluarga pun kian menjadi, saat mengetahui pintu kamar itu dalam kondisi terkunci dan terdengar suara cekcok.

Kepada polisi, saksi mengaku sempat dibentak dan diminta tak ikut campur urusan rumah tangga Amir. Tak lama setelah cekcok, tak terdengar suara dari kamar tersebut.

Namun, Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, keluarga mencium bau bensin yang menyengat dari dalam kamar tersebut.

Keluarga sempat mencoba mendobrak pintu namun gagal. Saat ditemukan ketiganya dalam kondisi pingsan dan mengalami luka bakar.

“Pertamax tersebut disiram-siramkan termasuk kasurnya dan posisi anak dan istriya dalam keadaan tidur. Anak dan istrinya tersadar setelah api membesar membakar sebagian daripada tubuh dan barang-barang yang ada di dalam kamar tersebut,” jelas Poniman.

Sementara itu, saksi Aris mengaku baru pulang kerja saat dipanggil pamannya Khuzaeri. Aris pun sempat mendobrak pintu kamar Amir dan Muamalah saat sudah terlihat ada api.

“Saya dobrak tidak bisa, tidak tahunya kok sudah ada api di posisi kamar yang terkunci. Saya minta tolong warga, warga pada datang. Lha terus pintunya kan terbakar saya dorong, saya nolongin kondisi korban sudah luka bakar semuanya, api masih menyala,” urai Aris.

Amir dan keluarganya itu akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi pingsan dan mengalami luka bakar.

Muamalah dan balitanya Nafisa lalu dilarikan warga ke RSUD Kajen sedangkan Amir dievakuasi ke RSI Pekajangan.

Nahas, Nafisa meninggal dunia pukul 09.50 WIB, kemudian disusul sang ibu pada pukul 13.00 WIB.

Jenazah ibu dan anak ini dimakamkan berdampingan di tempat permakaman umum (TPU) desa setempat. Sementara pelaku yakni Amir dilaporkan juga mengalami luka bakar dan masih dirawat di RSI Pekajangan.***

 

Sumber: Suara
Editor: Ilva


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan