Sabtu, 11 Januari 2025

Fadli Zon Ingatkan Pemerintah Jangan Belokkan Sejarah Soal Serangan Umum 1 Maret

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Anggota Fraksi Gerindra DPR RI, Fadli Zon.

Jakarta (Riaunews.com) – Presiden Joko Widodo tlah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara, di mana nama Presiden RI Kedua Soeharto tidak dicantumkan dalam daftar tokoh-tokoh yang terlibat dalam serangan umum 1 Maret.

Keppres ini kemudian menimbulkan kritikan dari masyarakat, salah satunya datang dari Anggota DPR RI Fadli Zon.

Melalui media sosial Twitter, politikus Partai Gerindra tersebut menilai pemerintah berusaha membelokkan sejarah.

Selain menghilangkan nama Soeharto, di Keppres tersebut juga dicantumkan Soekarno-Hatta juga terlibat, padahal keduanya sedang ditawan pihak Belanda.

“Keliru P @mohmahfudmd. Dlm Serangan Umum 1 Maret 1949, Soekarno dan Hatta masih dlm tawanan di Menumbing,” cuit Fadli Zon di akun @fadlizon yang dipantau riaunews.com, Kamis (3/3/2022).

Cuitan Fadli Zon tersebut sebagai balasan atas unggahan Manko Polhukam Mahfud MD yang menyatakan di dalam konsiderans ditulis nama HB IX, Soekarno, Hatta, Sudirman sebagai penggagas dan penggerak.

“Peran Soeharto, Nasution, dll ditulis lengkap di Naskah Akademik. Sama dgn naskah Proklamasi 1945, hanya menyebut Soekarno-Hatta dari puluhan founding parents lainnya,” tulis Mahfud

Fadli Zon kemudian menjelaskan bahwa saat itu pemerintahan dipimpin PDRI (Pemerintah Darurat RI) dibawah Sjafroeddin Prawiranegara yang berada di Bukittinggi, Sumatera Barat.

“Tak ada gagasan dari Soekarno n Hatta dlm peristiwa ini,” lanjut politisi berdarah Minang ini.

Fadli Zon kemudian memperingatkan pemerintah untuk jangan membelokkan sejarah

“Jangan belokkan sejarah!” pungkasnya.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan