Fadli Zon Kenang Pemberian Mesin Tik dan Kopiah Harmoko

Fadli Zon saat menerima kenang-kenangan mesin tik dari mantan Menteri Penerangan Harmoko pada 2013 silam. (Foto: Twitter @fadlizon)

Jakarta (Riaunews.com) – Mantan Menteri Penerangan tiga peride di masa Orde Baru, Harmoko, wafat pada Ahad (4/7/2021) di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Kepala RSPAD Letjen TNI Albertus Budi Sulistya saat dikonfirmasi mengatakan almarhum menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 20.22 WIB.

Kepergian menteri yang dikenal sebagai tangan kanan Presiden Soeharto tersebut turut diunggah Anggota DPR RI Fadli Zon.

“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Selamat jalan P Harmoko bin Asmoprawiro smg husnul khotimah n diberi tempat mulia di sisi Allah SWT,” cuit Fadli di akun Twitter @fadlizon, Senin (5/7/2021) dini hari sebagaimana dipantau Riaunews.com.

Selain mengungkapkan belasungkawa, Politikus Partai Gerindra juga membagikan kenangannya saat diberi hadiah oleh almarhum berupa mesin tik dan kopiah.

“Foto thn 2013 kenangan ketika P Harmoko memberikan mesin tik beliau pd sy juga kopiah yg dipakai sbg Ketua MPR RI th 1998. al Fatihah,” lanjutnya.

Dilansir CNN Indonesia, semasa hidupnya, Harmoko yang mengawali karier sebagai jurnalis itu sempat dikenal sebagai tangan kanan penguasa Orde Baru, Soeharto. Pria kelahiran Nganjuk pada 7 Februari 1939 ini menjadi kuli tinta pada dekade 1960-1970an.

Merujuk dari berbagai sumber, almarhum yang bernama lengkap Harun Muhammad Koharbin Asmoprawiroitu meniti karier jurnalistiknya dari harian Merdeka di Jakarta selepas lulus sekolah.

Bukan hanya sebagai wartawan, ia pun dikenal sebagai pembuat karikatur di harian dan majalah tersebut. Inisialnya dalam setiap karya yang diterbitkan adalah Mok.

Selepas dari Merdeka, Harmoko pula pernah bekerja juga sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata lalu Harian API, menjabat sebagai pemimpin redaksi di media berbahasa Jawa, Merdiko, lalu mengasuh harian Mimbar Kita.

Salah satu warisan Harmoko di bidang jurnalisme bagi Indonesia adalah harian Pos Kota yang didirikannya bersama sejumlah koleganya pada dekade 1970an silam. Harian itu dikenal karena menampilkan berita-berita lokal Jakarta dan sekitarnya terutama soal kriminalitas, masyarakat, olahraga, dan pesohor.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *