Jakarta (Riaunews.com) – Massa Forum Betawi Rempug (FBR) yang menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Agama, Jakarta menyebut sikap Menteri Yaqut Cholil Qoumas memalukan Kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi.
Massa merujuk pada pernyataan Yaqut ketika bicara suara adzan dari masjid dan gonggongan anjing yang kini menuai polemik.
“Ini sangat memalukan untuk kabinet kerjanya Pak Jokowi. Sudah waktunya pejabat publik selevel menteri itu mempunyai rekam jejak yang mumpuni baik secara akademis maupun profesional,” kata salah seorang perwakilan massa, David Darmawan di depan Kantor Kemenag, Jumat (25/2/2022).
Baca Juga:
- Laporkan Yaqut, Roy Suryo Tak Gentar Dilapor Balik GP Ansor
- ICMI Minta Evaluasi Menag Yaqut
- Azlaini Agus Berencana Laporkan Menag Yaqut ke Polda Riau soal Gonggongan Anjing
David meminta Yaqut mengundurkan diri dari posisi menteri agama. Menurutnya, narasi yang disampaikan Yaqut soal gonggongan anjing jelas bermasalah.
“Bang Yaqut ya harus berbesar hati dengan segala kerendahan hati, beliau harus gentleman mengundurkan diri secara terhormat, dari pada khusus di satu kursi, nanti beliau jadi tambah menderita,” katanya.
Dalam aksi di depan Kantor Kemenag itu, David dan sejumlah perwakilan massa sempat bertemu dengan pejabat Kemenag. Mereka pun menyampaikan aspirasi mereka soal Yaqut.
“Sempat tadi agak panas juga karena tujuan kita di sini memang untuk menyampaikan aspirasi kalau memang pimpinan beliau ini tidak layak,” kata David.
Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Betawi Rempug (FBR) melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta Pusat, Jumat (25/2). Aksi ini buntut pernyataan Yaqut yang dianggap menyandingkan suara adzan dengan suara gonggongan anjing.
“Kita bayangkan lagi, kita muslim, lalu hidup di lingkungan nonmuslim, lalu rumah ibadah saudara kita nonmuslim bunyikan toa sehari lima kali dengan kencang-kencang secara bersamaan itu rasanya bagaimana?” ungkap Yaqut di Pekanbaru, Rabu (23/2).
“Yang paling sederhana lagi, tetangga kita ini dalam satu kompleks, misalnya, kanan kiri depan belakang pelihara anjing semuanya, misalnya, menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu enggak?” ucap Yaqut menambahkan.***