Selasa, 26 November 2024

Gandeng NU dan GP Ansor, Kemenag Riau Akan ‘Bersihkan’ ASN dan Non ASN dari Paham Radikalisme dan Intoleran

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Kakanwil Kemenag Riau Mahyudin.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau mendukung program besar Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dalam bersih-bersih paham radikalisme dan Intoleran di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), non-ASN dan tokoh agama di lingkungan Kanwil Kemenag Riau.

Hal tersebut disampaikan Kakanwil Kemenag Riau Mahyudin, Ahad (6/6/2021) di Pekanbaru.

“Kita di Kanwil Kemenag Riau sangat serius dalam bersih-bersih paham radikalisme dan paham Intoleran baik itu bagi ASN Kemenag, tokoh agama, pemuda dan masyarakat,” ujar Mahyudin.

Namun kata Mahyudin, program moderasi beragama tersebut tidak akan terwujud tanpa bantuan dari semua elemen masyarakat, termasuk ormas keagamaan dan pemuda. Oleh sebab itu Kemenag Riau saat ini menggandeng Nahdlatul Ulama dan PW Gerakan Pemuda Ansor Riau.

Baru-baru ini Kemenag Riau bersinergi dengan GP Ansor Riau menggelar acara Merah Putih Talk Sesi 2 dengan pembahasan bersih-bersih paham radikalisme dan intoleran dengan menghadirkan Kapolda Riau, Ketua GP Ansor, staf khusus Menteri Agama, dan Kakanwil Kemenag Riau.

Tak hanya itu Kemenag juga menggelar Dialog Indonesia Rukun dengan tokoh agama dan pemuda yang ditaja Kemenag Pekanbaru. Tak hanya di Pekanbaru, acara serupa juga digelar di Kepulauan Meranti, dan Kabupaten Kampar.

Mahyudin mengakui ke depan pihaknya tak hanya menggandeng NU dan GP Ansor dalam menyukseskan program moderasi beragama tersebut, namun akan berkolaborasi dengan ormas-ormas lain, baik itu Muhammadiyah, Alwasliyah, Walubi, atau PGI.

Mahyudin juga menyebutkan bahwa tidak hanya ASN dan non ASN di lingkungan Kemenag yang menjadi sasaran bebas paham radikalisme dan intoleran. Pihaknya akan masuk ke ke pesantren-pesantren dan sekolah di bawah Kemenag.

Kalau ada ditemukan ASN, non ASN, atau guru yang berpotensi berpaham radikalisme dan intoleran tentu akan kita bina secara khusus dan akan ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Harapannya, dengan adanya kegiatan dan komitmen seperti ini, pihaknya berharap bisa lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya dan dampat yang ditimbulkan oleh paham radikal dan intoleran.***

Sumber: Cakaplah

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *