Halmahera (Riaunews.com) – Gempa bumi magnitudo 7.1 yang mengguncang Maluku Utara, Kamis (4/6) sore membuat warga dua kabupaten, yakni Pulau Morotai dan Halmahera Utara berhamburan keluar rumah.
BMKG merilis gempa terjadi pada 2.83 Lintang Utara dan 128.11 Bujur Timur di kedalaman 112 kilometer dengan jarak 89 kilometer arah Laut Kota Daruba, Morotai, dan 123 kilometer Timur Laut Kota Tobelo, Halut.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyatakan gempa bumi tersebut jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina yang menyusup di bawah wilayah Malut.
Baca: Heboh kemunculan ribuan cacing tanah di Solo pertanda gempa besar, ini kata BMKG
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) dan tidak berpotensi tsunami.
“Guncangan yang dirasakan di daerah Morotai IV MMI, lalu Manado, Bitung, Minahasa, Bolmong, Ternate, Sitaro, Tahuna, Tobelo, Sofifi dan Talalud II-III MMI,” terangnya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, Abe Mahmud yang dikonfirmasi menyatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan di Halut. Namun warga Tobelo dan Galela berhamburan keluar rumah begitu lindu mengguncang.
“Warga sempat kaget dan lari keluar rumah semua karena panik,” ujarnya.
Senada, Kepala BPBD Halut, Abner Manery mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan yang masuk soal kerusakan fisik maupun korban jiwa.
Baca: Mentawai diguncang gempa magnitudo 5,2, BMKG: tak berpotensi tsunami
“Belum ada laporan. Tetapi kami akan tetap stay untuk memonitor pasca gempa,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihak BPBD sendiri berharap agar tidak ada kerusakan tempat tinggal dan korban nyawa akibat gempa ini.
“Mudah-mudahan tidak ada. Sebab di beberapa titik para petugas BPBD dan instansi terkait sedang melakukan normalisasi sungai,” katanya.
Sementara itu, salah satu warga bernama Munir menyatakan, gempa berlangsung cukup lama. Saat gempa ia langsung membawa anak-anaknya ke luar rumah.
“Untung anak-anak sudah pulang karena sebelumnya mereka main di ujung kampung,” kata Munir yang tinggal di Daruba, kepada CNNIndonesia.com.
Meski tak ada kerusakan di rumahnya maupun tetangga sekitar, guncangan gempa yang kuat membuatnya was-was.
“Kami waspada saja. Mudah-mudahan tidak ada gempa susulan,” kata dia.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.