Jakarta (Riaunews.com) – Gunung Anak Karakatau kembali di Lampung Erupsi hingga menyemburkan abu setinggi 2KM pada Senin Sore Pukul 17.30 WIB, Hal ini sebagaimana yang dilaporkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
dilansir dari Liputan 6, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menghimbau masyarakat tetap waspada, tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Anak Krakatau.
“Sesuai laporan PVMBG, sehubungan dengan tingginya pergerakan aktivitas Gunung Anak Krakatau, kami merekomendasikan agar masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima km dari kawah aktif,” kata Agung, Selasa (19/7/2022).
aktivitas vulkanik tersebut terekam oleh Seismograf milik PVMBG Badan Geologi Kementrian ESDM Pada Senin (18/7/2022) pukul 8:23 WIB, tinggi kolom abu mencapai 2.000 Meter diatas puncak Gunung dengan amplitude maksimum mencapai 53mm berdurasi 127 detik.
Dalam pengamatan kegempaan, sambung Agung, Gunung Anak Krakatau mengalami enam kali tremor harmonik dengan amplitudo 12-17 mm, lima kali gempa low frequency, dua kali gempa vulkanik dangkal berdurasi 10-12 detik, satu kali gempa vulkanik dengan durasi 25 detik, serta satu kali gempa tremor menerus beramplitudo 0,5-25 mm (dominan dua mm).
Agung juga menyampaikan erupsi Gunung Anak Krakatau pertama terjadi pada Sabtu (16/7/2022) pukul 22.55 WIB disertai tinggi kolom letusan teramati 1.500 m di atas puncak dengan amplitudo maksimum 50 mm selama 29 detik.
Dilanjutkan, pada pukul 23.39 WIB dengan tinggi erupsi 1.500 meter di atas puncak. Selang sehari, Anak Krakatau kembali mengeluarkan erupsi dengan tinggi 2.000 meter di atas puncak selama 79 detik.
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.