Jakarta (Riaunews.com) – Habib Rizieq ternyata tak dendam ke Prabowo Subianto karena bergabung dalam kabinet Presiden Jokowi.
Ikhwal sikap Habib Rizieq tak dendam ke Prabowo ini terungkap dari mulut Habibana langsung.
Ia menyampaikan hal itu kepada Musni Umar, sosiolog yang menjabat Rektor Universitas Ibnu Chaldun.
Musni mengungkapkan silaturahmi lebaran ke Habib Rizieq di penjara pada 4 Mei lalu.
Salam perbincangan itu, kata Musni Umar, Habib Rizieq yang singgung soal Prabowo. Apa kata dia ya.
“HRS sempat singgung Prabowo Subianto. HRS mengatakan kepada saya bahwa dia tidak marah dan tidak dendam ke Prabowo,” tulis Musni Umar dalam catatannya dikutip Hops.ID dari laman Arahjaya, Sabtu (7/5/2022).
Kepada Musni Umar, Habib Rizieq memahami kenapa Prabowo menerima pinangan Presiden Jokowi untuk masuk dalam jajaran kabinetnya.
Kata Habib Rizieq, Jokowi tahu kekuatan dan magnet Prabowo.
“HRS mengatakan, Prabowo mempunyai posisi tawar yang tinggi pasca pemilihan Presiden karena dibutuhkan Presiden Jokowi untuk rekonsiliasi,” tulis Musni dalam catatannya.
Sayangnya, Habib Rizieq menyesalkan kans rekonsiliasi itu nggak dimanfaatkan betul oleh Prabowo untuk menolong tokoh pendukung Prabowo yang kena masalah hukum.
Habib Rizieq heran kenapa Prabowo tidak menggunakan momentum itu untuk membebaskan pendukungnya seperti Ustaz Bachtiar Nasir atau UBN, purnawirawan Mayjend Kivlan Zen, Ustaz Khatthath sampai Eggi Sudjana.
Nah perbincangan Habib Rizieq soal Prabowo itu tak sampai membahas soal kans rekonsiliasi kedua tokoh tersebut, untuk bersatu memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.
Prabowo rekonsiliasi dengan Habib Rizieq demi menang Pilpres 2024
Musni mengatakan, meski Habib Rizieq tak singgung soal rekonsiliasi dengan Prabowo untuk Pilpres 2024, dia berpendapat apapun harus diakui pengaruh Habib Rizieq masih besar dan kuat.
“Prabowo Subianto perlu rekonsiliasi dengan HRS untuk memuluskan perjuangannya meraih RI 1 dalam pemilihan Presiden 2024,” tulisnya.
Hanya saja HRS tidak mau menerima politisi siapapun juga yang ingin menemuinya untuk bersilaturrahim.
Musni mengaku menyaksikan hal itu, sebab saat berbincang di penjara dengan Habib Rizieq beberapa hari lalu itu, petugas Rutan menginformasikan ada anggota dewan yang ingin menjenguknya, tapi HRS ogah menerimanya. Dia titip salam saja melalui petugas Rutan.
“HRS yang menolak bertemu para politisi. Beliau kemukakan ke saya, hanya ulama, habaib, akademisi dan ibu-ibh pengajian yang diterima bersilaturrahim,” tulis Musni Umar dalam cuitannya di akun Twitter @musniumar.***