
Pekanbaru (Riaunews.com) – Ketegasan pemerintah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dipertanyakan saat ini. Betapa tidak, disaat umat Islam merelakan masjid ditutup agar penyebaran virus corona tidak makin masif, justru mal dan pusat perbelanjaan dibiarkan sesak dengan manusia.
Terkait hal ini, Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Hardianto angkat bicara terkait fenomena di Kota Pekanbaru menjelang lebaran yang masih PSBB karena pandemi Covid-19.
Baca: Gubri: PSBB tak melarang masyarakat beraktivitas, tapi menerapkan protokol kesehatan
Menurutnya, Pemko Pekanbaru harus bertindak tegas namun jangan ambigu, yang pada akhirnya membuat persepsi masyarakat menilai tidak fair.
“Jangan sampai masyarakat menilai tidak adil. Menjelang lebaran mal beroperasi dan pengunjung luar biasa banyaknya. Sedangkan masjid-masjid dengan aturan PSBB itu ditutup, sehingga memunculkan persepsi yang tidak-tidak di masyarakat,” kata Hardianto, Senin (18/5/2020).
Baca: Sesalkan pelonggaran PSBB, Abbas: Pemerintah hanya manfaatkan fatwa MUI larang masyarakat ke masjid
Untuk itu, politikus Partai Gerindra ini meminta kepada Pemda untuk menertibkan mal yang mengundang banyak warga untuk berkumpul.
“Jadi begini, kalau dia pasar swalayan itu tak boleh ditutup, karena berkaitan dengan kebutuhan pangan masyarakat. Tapi kalau mal jual sepatu, baju, yang berkaitan dengan sandang, itu wajib ditutup sesuai dengan aturan PSBB,” tukasnya.***