Minggu, 16 Februari 2025

Israel Bayar Para Buzzer Puluhan Juta Rupiah Untuk Dukung Mereka, Termasuk dari Indonesia

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Permadi Arya alias Abu Janda memposting dirinya sedang di Tembok Ratapan, salah satu tempat suci umat Yahudi.

Jakarta (Riaunews.com) – Perang Hamas vs Israel terus bergejolak. Hingga hari ke-28 korban meninggal dari agresi pasukan Israel di Jalur Gaza sudah mencapai 9.370, 3.826 di antaranya adalah anak-anak.

Tak hanya kontak senjata, rezim Israel juga dikabarkan menyiapkan dana bagi ‘buzzer’ untuk menyebarkan berita atau tren positif di dunia sosial media.

Bahkan disebut Indonesia termasuk salah satu negara yang mendapatkan dana suntikan dari Israel untuk menjadi ‘buzzer’.

Lantas berapakah gaji para ‘buzzer’ Israel?

Dilansir Democrazy.id dari akun X @AzzamIzzulhaq, gaji per bulan para ‘buzzer’ bisa mencapai $5.615 atau setara dengan Rp88.323.950.

Dalam cuitannya, ia juga mengimbau netizen untuk memblokir pada ‘buzzer’ yang membela habis-habisan genosida pasukan Zionis Israel.

“Jangan berikan impresi sedikit pun kepada mereka yg membela Zionis Israel. Abaikan mereka. Walaupun pernyataan mereka ‘memancing’ emosi kita. Itulah yg mereka harapkan dari kita. Dengan memberikan ‘perhatian’ dengan membaca postingan mereka, memberikan statement bantahan kepada mereka, bahkan hingga berdiskusi/berdebat panjang dengan mereka, mereka meraup keuntungan besar dari ‘perhatian’ kita. Blokir saja mereka. Biarkan mereka berinteraksi dengan sesama mereka saja,” cuit @AzzamIzzulhaq.

 

Jumlah yang dibayarkan pemerintah Israel kepada para buzzer yang mendukung mereka.

 

Sementara itu, akun X @Avolanza juga mengomentari cuitan tersebut.

“Buzzer #IsrHell itu nyata, dibawah ini buktinya. Jadi kalau ada yang membela #Zionist #Israel abaikan saja. Mereka untung, anda cape hati. Teruskan saja syiar dakwah mengabarkan kekejaman #Atrocities #Zionist di sosmed semampunya, bi’idznillah akan semakin banyak yang mengetahui betapa brutal dan kejamnya itu Yahudi!!”

Israel Akui Bayar ‘Buzzer’ Seluruh Dunia Termasuk Indonesia

Pemerintah Israel blak-blakan telah mempekerjakan influencer untuk membantu Israel dari hujatan masyarakat internasional.

Para buzzer itu bertugas untuk memposting dan mengomentari serangan israel sebagai serangan untuk memberantas teroris.

Buzzer bayaran Israel itu juga ditugaskan untuk menggiring opini publik untuk memojokan Palestina yang sebagai korban penjajahan Israel.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan pihaknya merekrut “jaringan influencer terkemuka untuk kepentingan advokasi Israel di dunia,” kata Eli Cohen, menteri luar negeri Israel, pada X (Twitter).

Cohen melanjutkan berterima kasih kepada orang-orang “yang setuju untuk bergabung secara sukarela dan membantu tindakan Kementerian Luar Negeri”.

Israel ternyata juga merekrut sejumlah buzzer asal Indonesia. Tampaknya Israel menyadari kekuatan buzzer di Indonesia mampu mengubah opini negeri yang mayoritas Muslim itu.

Mereka juga bertugas untuk menarik simpati masyarakat Indonesia terhadap Israel dengan cara mengunggah narasi positif soal Israrel di media sosial.

Buzzer Israel ini pun bakal menyerang warganet atau netizen yang mengkampanyekan aksi bela Palestina di media sosial.

Keberadaan buzzer Israel di Indonesia dibongkar oleh Tokoh Nahdlatul Ulama, Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil.

Gus Ulil mengungkapkan sudah banyak simpatisan Zionis Israel akibat propaganda besar-besaran yang dilancarkan oleh buzzer.

“Suara kita di medsos amat penting. Melawan propaganda Israel dan simpatisannya di Indonesia (dan seluruh dunia), sama pentingnya dengan perjuangan di lapangan,” tulis Gus Ulil di media sosial Twitter, dilihat pada Sabtu (15/5/2021).

“Propaganda mereka harus dilawan, supaya legitimasi moral negara Israel makin keropos,” imbuhnya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *