Jakarta (Riaunews.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap mem-PHP (pemberi harapan palsu) dan hanya menjadikan BJ Habibie sebagai komoditas politik. Pasalnya, ia membatalkan proyek pesawat R80 yang digagas mantan Presiden Indonesia tersebut.
Demikian disampaikan oleh pengamat politik Muslim Arbi sebagaimana dikutip dari suaranasional.com, Ahad (31/5/2020).
Baca: Pemerintah pilih kembangkan drone dari pada pesawat Habibie
“Jokowi pernah mengatakan, pesawat R80 jadi prioritas periode-2, pesawat terbangnya dibatalkan dan digantikan drone. Jokowi ingar janji dan menjadikan Habibie hanya persaingan politik,” kata Muslim Arbi.
Menurut Muslim, Jokowi harus sejak awal mengatakan, pemerintah tidak akan mengembangkan pesawat R80 yang diimpikan Habibie karena biayanya cukup mahal.
Muslim sangat menyayangkan janji palsu yang diberikan Jokowi terhadap BJ Habibie. Menurutnya, sejak awal, mestinya Jokowi menyampaikan terus terang bahwa proyek pesawat R80 tidak akan dilanjutkan karena biaya yang sangat mahal.
“Jokowi memberikan harapan palsu kepada Habibie, keluarga dan rakyat Indonesia,” tutur Muslim.
Baca: Heboh minta Jokowi mundur, mantan prajurit ditangkap polisi
Kata Muslim, seorang pemimpin yang dipegang itu omongannya. “Kalau omongannya tidak bisa dipercaya, rakyat juga tidak percaya pada pemimpin,” tegas Muslim.
Menurut Muslim, pesawat R80 cocok untuk Indonesia yang wilayahnya kepulauan. “Belum lagi negara-negara bisa membeli pesawat R80,” ucap Muslim.
Kata Muslim, kebijakan Presiden Jokowi yang membatalkan proyek pesawat R80 berakibat para tenaga ahli Indonesia bidang kedirgantaraan mencari penghidupan diluar negeri.
Baca: Sindiran Rocky Gerung: Jangan coba-coba kritik pemerintah sebab publik dikuasai buzzer Istana
“Para tenaga ahli bidang kedirgantaraan akan lari ke luar negeri. Di luar negeri tenaganya banyak dibutuhkan,” tandasnya.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.