Kamis, 24 Oktober 2024

Jokowi Sebut Impor Jadi Penyebab Harga Beras Mahal, Netizen: Yang Memberi Izin Siapa?

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Pemerintah akan mengimpor ratusan ribu beras melalui Bulog.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Warganet Tanah Air kembali dibuat terheran-heran dengan pernyataan Presiden Joko Widodo.

Baru-baru ini, Jokowi mengatakan bahwa penyebab tingginya harga beras di Indonesia salahs satunya adalah masih adanya kegiatan impor beras.

Netizen pun mempertanyakan, selama ini yang mengasih izin impor beras itu siapa?

“Yang impor siapa sich, yang memberi ijin siapa? Apa Menteri kerja tanpa arahan Presiden?” tulsi netizen Panda Mikucan lewat akun @mikuroQ di platform media sosial X.

Dilanjutkan netizen tersebut, kalau impor justru membuat harga lebih mahal Jokowi tinggal perintah untuk dihentikan.

“Gampang kan, Bapak Presiden apa tukang sambat? Jangan bilang Ndak Tahu Saya,” lanjut @mikuroQ sebagaimana dipantau Riaunews.com, Ahad (29/9/2024).

Warganet turut geram dengan pernyataan Jokowi tersebut.

“Emangnya yang ngizinin impor siapa? Siapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Mulyono?” cuit King Purwa yang berakun @BosPurwa.

Dilansir CNN Indonesia, menurut Jokowi, kegiatan impor beras membuat adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan dengan skema Free on Board (FOB).

Ia menjelaskan, jika dihitung dengan skema FOB, harga beras sudah cukup mahal. Besarannya mencapai US$530-US$600 per ton atau sekitar Rp8 juta-Rp9 juta per ton.

Dalam skema FOB sendiri, Indonesia sebagai importir harus membayar harga distribusi dari pelabuhan tempat masuknya beras ke gudang distribusi besar untuk pembeli.

Biaya distribusi atau cost freight-nya sendiri dipaparkan Jokowi mencapai US$40 per ton atau sekitar Rp606 ribu per ton.

“Coba dilihat harga beras FOB itu berapa? Kira-kira US$530-US$600, ditambah cost freight kira-kira US$40-an, dihitung berapa. Kalau bandingkan itu mestinya di konsumen itu akan kelihatan,” kata Jokowi dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (26/9/2024).

Dengan biaya tersebut, harga beras per ton beras impor mencapai Rp8,6 juta-Rp9,6 juta. Bila dihitung per kilogram (kg), maka harganya menjadi Rp8.600-Rp9.600/kg.

Dia juga menyinggung harga gabah yang tadinya Rp4.200 per kg kini naik menjadi Rp6.200. Dari harga tersebut, Jokowi mengatakan publik sudah bisa melihat Nilai Tukar Petani (NTP).

“Mestinya kalau harga beras baik, artinya harga gabah juga baik. Kalau harga gabah baik, artinya harga jual petani juga mestinya baik, kalau tidak ada distorsi di lapangan,” ujarnya.

Sebelumnya, Bank Dunia menyebut harga beras Indonesia mahal. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Carolyn Turk menyebut harga beras di Indonesia 20 persen lebih mahal dibanding di pasar global.

Harga beras di Indonesia, katanya, juga konsisten tinggi di ASEAN.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *